Share

bab 41

Tanya sangat marah hingga refleks mengangkat tangannya. Dia ingin sekali memukul sepupunya itu. Kalau saja pikiranya tidak lagi rasional, mungkin pukulannya tidak akan bisa dia tahan sekarang.

"Heh? Kau ingin memukulku? Kau tidak ingat sebelum-sebelumnya? Jangan membuat dirimu sendiri menjadi badut. Orang yang tidak memiliki energi kehidupan sepertimu tidak akan bisa melukaiku yang seorang jenius," ejek Neva sambil memberi tatapan menghina. Semenjak mereka bermusuhan, Neva memang selalu keluar menjadi pemenang ketika mereka berkelahi.

"Aku sudah menjadi lebih kuat! Jangan meremehkan aku, Neva!" tegas Tanya.

"Kuat? Hahaha. Kau habis makan apa?"

"Aku baik-baik saja!"

"Benarkah? Apa kau mendapatkan kekuatan ajaib setelah sekian lama? Lucu sekali bualanmu itu. Kalau memang benar ayo lawan aku. Berani?" Neva memprovokasi, dia memiliki kepercayaan diri yang mutlak.

"Baiklah! Ayo latihan tanding melawanku!" Tanya menerima umpan itu dengan berani.

"Aku akan menunggumu di lapangan belakan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
si manja tetep manja ke Ares doang wkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status