Share

63. Semakin frustasi

Melarikan diri, lagi-lagi Hana pergi dari sisinya. Memang benar dia tidak terlihat marah. Hanya saja dengan terus menjauh membuat Aji merasa Hana sangat marah padanya.

Desahan pasrah Aji hembusan berulang kali. Menyusuri koridor dengan pikiran yang berkecamuk pasti. Dia hanya bingung saja dengan bau yang dimaksud oleh Hana.

Aji selalu memakai parfum tetapi kenapa Hana mengatakan dia bau. Tetapi yang membuat Aji bingung adalah bau perempuan. Memangnya ada bau laki-laki dan bau perempuan? Parfumnya pun khusus laki-laki, jadi perempuan mana yang dimaksudnya.

"Ji!"

Mendengar namanya dipanggil Aji pun menoleh. Nasya, teman satu angkatannya menghampirinya.

"Kenapa?" tanya Aji sedikit ketus.

"Cuma mau nyapa aja. Enggak boleh emangnya?"

"Aku lagi banyak pikiran, sebaiknya jauh jauh dariku. Nanti kalau tiba-tiba emosiku meluap kamu bisa nangis," ujar Aji.

"Khawatir banget aku nangis ya," tanggap Nasya.

"Kamu enggak usah sok manis, ya. Aku ini udah nikah. Udah punya istri, kalau kamu pikir ucap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status