Share

235. Kota Masa Kecilnya

Mereka bertiga melenggang pergi, tidak memperdulikan puluhan pasukan Bintang Hijau yang sedang memadamkan api. Rey, pemuda berkacamata itu berjalan di belakang mereka sambil sesekali menoleh ke arah bangunan yang hancur.

"Tidak terjadi apa-apa 'kan? Kalian berdua tidak perlu mengikutiku," ucap Akara membuat kedua pak tua itu kesal.

"Tidak terjadi apa-apa gundulmu! Gedung mereka hancur berantakan seperti itu!" teriak Gigis seraya ingin memukul bocah itu, namun dihentikan oleh leluhur Sung dengan susah payah.

...

Beberapa saat yang lalu.

Akara berada di suatu ruang latihan, duduk bersila dengan gulungan kertas yang terbuka dan melayang di depannya. Listrik ungu menyelimuti tubuhnya, bergerak bersamaan ke arah tangan kanannya. Dengan gerakan cepat, ia mengangkat tangannya dan Blarr!.. Petir menyambar langit-langit, berbentuk seperti akar raksasa yang langsung menghancurkan bangunan itu.

...

"Itu hanya kesalahan latihan," elak Akara.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status