"Tertarik pada sekta kami? Maksudnya?" tanya Ling Qi dengan penasaran. Kakek dan nenek juga menatap Xue Feng dengan curiga. "Mereka mengetahui bahwa sekta kami akan dibuka mulai besok dan tertarik untuk melihatnya. Karena tidak mengetahui lokasi kami, mereka mengirim utusan ke istana. Karena mereka juga tahu bahwa Kekaisaran sangat mendukung kami, pasti mereka sangat penasaran," jawab Xue Feng dengan ringan. "Jadi, Kepala Sekta, apakah kamu ingin mereka datang ke sekta kami besok? Sepertinya beberapa bulan lagi akan ada pertarungan persahabatan antar sekta di Kekaisaran Selatan. Mereka pasti ingin kami juga bergabung," tanya kakek dengan ragu. "Kami tidak punya waktu untuk melayani mereka. Sepertinya aku belum memberitahu kalian bahwa waktu kami semakin mendesak. Bencana akan datang lebih awal dari perkiraan karena ada sesuatu yang tidak diharapkan," jawab Xue Feng sambil menatap kakek yang tertegun.
Sinar matahari pagi mulai merangkak untuk mendominasi langit. Namun, kabut di Gunung Sekta Bulan terus memenuhi sekitarnya. Pohon-pohon di sekitarnya tampak penuh vitalitas, terus menyerap energi spiritual yang dipancarkan oleh gunung kabut. Murid-murid Sekta Bulan, terutama dari panti asuhan dan anak-anak yang diculik oleh Sekta Matahari, mulai keluar untuk berjalan-jalan dan mengenal lingkungan Sekta Bulan. Mereka berkumpul di platform besar untuk bertemu dengan teman-teman mereka. Mereka mengetahui bahwa banyak anak sebaya mereka akan datang hari ini, dan semuanya sangat bersemangat seolah menyambut festival bersejarah. "Kakek bilang kita akan dapat seragam baru hari ini!," seru seorang bocah dengan antusias, berbagi kabar dengan teman-temannya. "Seragam apa itu? Terdengar sangat mengesankan," tanya bocah lainnya dengan penuh rasa penasaran. "Itu seragam seperti yang sedang kita pakai, namun memiliki sulaman warna yang berbeda. Ada tiga warna: hitam, kuning, dan merah. Kakek
Saat itu, petir terus menyambar di langit saat sosok misterius muncul, kerana setiap gerakannya menciptakan dampak besar di sekitarnya karena ukurannya yang luar biasa. Semua orang, termasuk ketiga kakek terkuat, menggenggam pedang mereka dengan posisi siap bertahan, merasakan tekanan yang menakutkan dari tubuh sosok yang perlahan turun dari langit ke gunung kabut. Kepala sosok itu sendiri sudah lebih besar dari gunung kabut itu, dengan dua tanduk besar seperti mahkota di atasnya. Kepalanya bersinar seperti berlian yang paling cantik, seolah menyerupai kepala naga legendaris. Tubuhnya yang besar dan panjang tidak terlihat jelas karena kabut menyelimutinya. Kabut di sekitarnya mulai menyiput saat sosok yang disangka sebagai naga berlian itu muncul. Kakek Yang dan Kakek Du, yang merupakan yang terkuat, akhirnya melihat dua sosok manusia di atas kepala makhluk menakutkan itu. "I-itu mungkin kepala sekta
Saat itu, mulai muncul gambaran sebuah kota yang terdapat bangunan pagoda merah yang sangat tinggi di tengah danau yang luas. Di sekeliling danau tersebut, terlihat bangunan lima lantai yang teratur. Kota tersebut juga memiliki saluran sungai buatan dengan air sungai yang jernih, serta jembatan yang cantik dengan pemandangan gunung di sekitarnya. Murid-murid terpesona melihat keindahan kota tersebut, dan mereka melihat batu bata terbang dan dengan cepat tercipta sebuah jembatan melintasi saluran sungai. Mereka juga melihat adanya platform pertarungan yang besar di sana, seolah kota tersebut dirancang khusus untuk pertarungan. "Itu adalah Kota Bulan. Dalam waktu satu minggu, kota tersebut akan selesai untuk menyambut penghuninya. Keluarga kalian akan tinggal di sana, dan pembangunan rumah sedang berlangsung dengan cepat," ucap Xue Feng, membuat murid-murid sangat bersemangat melihat kecantikan kota tersebut.
"Suruh mereka menyelidiki apakah orang yang menghilang termasuk orang-orang jenius dalam hidup mereka. Jika ada, kalian harus meningkatkan penjagaan kota dengan serius," ucap Xue Feng, membuat Kakek Yang dan yang lainnya yang tidak terlalu paham tentang manusia mayat hidup terlihat bingung. "Mengapa? Apakah mayat hidup memilih mangsanya?" tanya Kakek Du dengan curiga. Mereka berpikir bahwa manusia yang berubah menjadi mayat hidup seharusnya tidak begitu cerdas dan mungkin tidak selektif dalam memilih mangsa mereka. "Apakah kalian tahu tentang hal menakutkan mengenai manusia mayat hidup? Mereka menjadi sangat cerdas setelah berubah menjadi manusia mayat hidup. Hal itu sangat aneh, karena seharusnya kewarasan mereka hilang setelah berubah menjadi monster, namun mereka tidak demikian. Mereka juga memilih mangsa mereka dengan cermat, karena mereka menginginkan pemimpin kelompok mereka berasal dari kalangan orang-orang jenius dan cerdas. Jika mereka berhasil merekrut seseorang yang cer
Setelah memberikan arahan pada Ling Qi untuk mengumpulkan ahli keluarga Xue. Dia menyuruh Ling Qi menghantarnya dahulu ke wilayah baru keluarganya, untuk melihat situasi disana sebelum keluarganya datang. Wilayah Keluarga Xue yang baru terlihat sangat indah. Ruangannya luas dengan pohon-pohon besar di sekelilingnya. Bukit-bukit buatan dan rumah-rumah ahli keluarga Xue tersebar di sekitarnya. Lantai tanah yang sebelumnya telah berubah menjadi lantai berbatu yang rata. Pohon-pohon bunga dan pohon buah spiritual yang ditanam oleh Ling Qi membuat udara sekitarnya harum dan menarik. Di tengah wilayah, terdapat bangunan pagoda kayu merah yang indah. Platform bertarung yang besar dengan bentuk bulat dan unik menarik perhatian. Pondok-pondok sekitarnya memberikan tempat istirahat yang nyaman bagi ahli keluarga Xue. Ada gerbang teleportasi besar, kolam dengan kehidupan yang energik, dan danau luas dengan alur sungai buatan yang jernih mengalir di sekeliling wilayah, menciptakan suasana
Suara ledakan yang keras terdengar, meretakkan ruang sekitarnya karena dampaknya. Di lautan yang luas, terlihat Xue Feng bertarung dengan monster gurita raksasa setinggi lebih dari 30 meter yang terus mencoba mencambuknya dengan tentakelnya yang kuat. Energi yang kuat menyerupai telapak gergasi muncul saat Xue Feng menepis serangan tentakel, sambil memukul tentakel tersebut dengan telapak gergasi tersebut sehingga menciptakan ruang spatial akibat kekuatan telapak yang melampaui tentakel tersebut. Saat Xue Feng menepis tentakel dengan telapak gergasi, tentakel gurita lain muncul dari dasar laut menyerangnya. Dari kakinya, muncul kaki gergasi yang menginjak tentakel yang datang ke arahnya, menghasilkan suara gurita yang kesakitan. Selama hampir 2 bulan, dia berlatih di ruang latihan ini. Ruang tersebut baru dimasukkan pemandangannya oleh Ling Qi beberapa hari yang lalu. Beberapa hari sebelumnya, Xue Feng, Jin Mei, dan Ling Qi menemani Jing Er untuk menjelajahi lautan yang jauh
Xue Feng membuka surat dengan ekspresi curiga, penasaran mengapa tiba-tiba Kakek Yang pergi sendirian ke kota tersebut, padahal seharusnya hanya berada di istana untuk menjaga kaisar. Setelah membaca seluruh pesan yang dikirim, akhirnya dia mengerti. "Batu Inti monster pada monster mayat hidup, dan manusia mayat hidup menjadi target pemburuan. Katanya batu inti itu dapat diserap dan meningkatkan ranah kultivasi mereka dengan cepat... Bahkan banyak sekta-sekta sudah mulai mengirim murid-murid mereka untuk pergi memburu mayat hidup itu," ucap Xue Feng sambil mengerutkan alisnya. "Itu sesuatu yang bagus, dan mereka pasti akan berburu dengan penuh semangat. Tetapi, meskipun dapat diserap, itu pasti memiliki energi yang tidak murni, yang kemungkinan dapat menyebabkan energi spiritual mereka tercemar, karena batu inti dari mayat hidup itu adalah energi kegelapan," ucap Ling Qi yang mengerti kekhawatiran Xue Feng. "Bukankah aneh, tiba-tiba informasi ini tersebar? Aku khawatir ada ora