Saat itu, mulai muncul gambaran sebuah kota yang terdapat bangunan pagoda merah yang sangat tinggi di tengah danau yang luas. Di sekeliling danau tersebut, terlihat bangunan lima lantai yang teratur.
Kota tersebut juga memiliki saluran sungai buatan dengan air sungai yang jernih, serta jembatan yang cantik dengan pemandangan gunung di sekitarnya. Murid-murid terpesona melihat keindahan kota tersebut, dan mereka melihat batu bata terbang dan dengan cepat tercipta sebuah jembatan melintasi saluran sungai. Mereka juga melihat adanya platform pertarungan yang besar di sana, seolah kota tersebut dirancang khusus untuk pertarungan. "Itu adalah Kota Bulan. Dalam waktu satu minggu, kota tersebut akan selesai untuk menyambut penghuninya. Keluarga kalian akan tinggal di sana, dan pembangunan rumah sedang berlangsung dengan cepat," ucap Xue Feng, membuat murid-murid sangat bersemangat melihat kecantikan kota tersebut."Suruh mereka menyelidiki apakah orang yang menghilang termasuk orang-orang jenius dalam hidup mereka. Jika ada, kalian harus meningkatkan penjagaan kota dengan serius," ucap Xue Feng, membuat Kakek Yang dan yang lainnya yang tidak terlalu paham tentang manusia mayat hidup terlihat bingung. "Mengapa? Apakah mayat hidup memilih mangsanya?" tanya Kakek Du dengan curiga. Mereka berpikir bahwa manusia yang berubah menjadi mayat hidup seharusnya tidak begitu cerdas dan mungkin tidak selektif dalam memilih mangsa mereka. "Apakah kalian tahu tentang hal menakutkan mengenai manusia mayat hidup? Mereka menjadi sangat cerdas setelah berubah menjadi manusia mayat hidup. Hal itu sangat aneh, karena seharusnya kewarasan mereka hilang setelah berubah menjadi monster, namun mereka tidak demikian. Mereka juga memilih mangsa mereka dengan cermat, karena mereka menginginkan pemimpin kelompok mereka berasal dari kalangan orang-orang jenius dan cerdas. Jika mereka berhasil merekrut seseorang yang cer
Setelah memberikan arahan pada Ling Qi untuk mengumpulkan ahli keluarga Xue. Dia menyuruh Ling Qi menghantarnya dahulu ke wilayah baru keluarganya, untuk melihat situasi disana sebelum keluarganya datang. Wilayah Keluarga Xue yang baru terlihat sangat indah. Ruangannya luas dengan pohon-pohon besar di sekelilingnya. Bukit-bukit buatan dan rumah-rumah ahli keluarga Xue tersebar di sekitarnya. Lantai tanah yang sebelumnya telah berubah menjadi lantai berbatu yang rata. Pohon-pohon bunga dan pohon buah spiritual yang ditanam oleh Ling Qi membuat udara sekitarnya harum dan menarik. Di tengah wilayah, terdapat bangunan pagoda kayu merah yang indah. Platform bertarung yang besar dengan bentuk bulat dan unik menarik perhatian. Pondok-pondok sekitarnya memberikan tempat istirahat yang nyaman bagi ahli keluarga Xue. Ada gerbang teleportasi besar, kolam dengan kehidupan yang energik, dan danau luas dengan alur sungai buatan yang jernih mengalir di sekeliling wilayah, menciptakan suasana
Suara ledakan yang keras terdengar, meretakkan ruang sekitarnya karena dampaknya. Di lautan yang luas, terlihat Xue Feng bertarung dengan monster gurita raksasa setinggi lebih dari 30 meter yang terus mencoba mencambuknya dengan tentakelnya yang kuat. Energi yang kuat menyerupai telapak gergasi muncul saat Xue Feng menepis serangan tentakel, sambil memukul tentakel tersebut dengan telapak gergasi tersebut sehingga menciptakan ruang spatial akibat kekuatan telapak yang melampaui tentakel tersebut. Saat Xue Feng menepis tentakel dengan telapak gergasi, tentakel gurita lain muncul dari dasar laut menyerangnya. Dari kakinya, muncul kaki gergasi yang menginjak tentakel yang datang ke arahnya, menghasilkan suara gurita yang kesakitan. Selama hampir 2 bulan, dia berlatih di ruang latihan ini. Ruang tersebut baru dimasukkan pemandangannya oleh Ling Qi beberapa hari yang lalu. Beberapa hari sebelumnya, Xue Feng, Jin Mei, dan Ling Qi menemani Jing Er untuk menjelajahi lautan yang jauh
Xue Feng membuka surat dengan ekspresi curiga, penasaran mengapa tiba-tiba Kakek Yang pergi sendirian ke kota tersebut, padahal seharusnya hanya berada di istana untuk menjaga kaisar. Setelah membaca seluruh pesan yang dikirim, akhirnya dia mengerti. "Batu Inti monster pada monster mayat hidup, dan manusia mayat hidup menjadi target pemburuan. Katanya batu inti itu dapat diserap dan meningkatkan ranah kultivasi mereka dengan cepat... Bahkan banyak sekta-sekta sudah mulai mengirim murid-murid mereka untuk pergi memburu mayat hidup itu," ucap Xue Feng sambil mengerutkan alisnya. "Itu sesuatu yang bagus, dan mereka pasti akan berburu dengan penuh semangat. Tetapi, meskipun dapat diserap, itu pasti memiliki energi yang tidak murni, yang kemungkinan dapat menyebabkan energi spiritual mereka tercemar, karena batu inti dari mayat hidup itu adalah energi kegelapan," ucap Ling Qi yang mengerti kekhawatiran Xue Feng. "Bukankah aneh, tiba-tiba informasi ini tersebar? Aku khawatir ada ora
Saat itu, kelompok yang penasaran melihat sekeliling, menyadari bahwa ada banyak orang yang berada di bawah gunung, dan mulai memperhatikan situasi sekitarnya dengan lebih jelas. "Hey, ini sepertinya sebuah sekta? Dan kenapa mereka semua berlarian?" ucap Ling Yue, yang menyadari banyak orang yang berada di bawah, memakai seragam sekta, namun terlihat sangat terburu-buru sehingga menjadi pemandangan yang aneh bagi mereka. "Ini benar-benar sebuah sekta. Dan ada gerbang teleportasi di sekta ini... Sangat mewah," tambah Mei Ying dengan ekspresi aneh. "Hmm.. Sepertinya kami benar-benar berada di dunia nyata, tetapi mengikuti waktu, seharusnya kami keluar 2 bulan kemudian? Atau apakah aku salah menghitung?" ucap Xue Mei yang terlihat sedang menghitung dengan jari halusnya, dengan ekspresi bingung. Karena mereka berada di ruang dengan waktu yang berbeda, mereka mencoba menghitung perbedaan waktu, namun juga merasa bingung karena biasanya mereka berada di menara latihan tanpa terlalu
Ketika Xue Feng ingin pergi bersama mereka, tiba-tiba Ling Qi mendekatinya dan memberikan balasan surat dari Kakek Yang. Tanpa berpikir panjang, Xue Feng langsung membukanya, yakin bahwa itu pasti sesuatu yang mendesak. Setelah membaca surat tersebut, Xue Feng menatap kelompok yang menatapnya dengan curiga. "Kalian pergi dahulu, aku harus melakukan sesuatu," ucap Xue Feng. Kemudian dia menoleh pada Ling Qi, yang mengangguk mengerti, dan sebelum kelompok tersebut bisa mengatakan apapun, mereka mulai menghilang. "Panggil Kakek Du, kami akan pergi bersama. Sepertinya Sekta Matahari tidak sabar untuk menunjukkan taring mereka, mulai menjarah kota-kota terdekat dengan sekta mereka. Sepertinya monster peliharaan mereka yang baru saja menerobos sangat kelaparan dan menginginkan daging manusia," ucap Xue Feng, merasa bahwa ada sesuatu yang masih disembunyikan oleh Sekta Matahari selain berhasilnya monster peliharaan mereka menerobos. "Apakah kepala sekta mereka juga berhasil mempraktekk
"Akhirnya kalian keluar! Sudah seharian aku menunggu!" teriak seorang paman, memakai seragam prajurit Kekaisaran, yang terbang sambil menarik busur hingga membentuk bulan, dan terus memanah ke arah empat sosok yang berada di langit. Terlihat empat anak panah api yang ganas meluncur cepat ke arah empat sosok yang mengenakan jubah gelap. Saat anak panah tersebut mendekati mereka, mereka hanya mendengus dan menahan serangan tersebut dengan pertahanan mereka. Anak panah api tersebut menabrak pelindung gelap mereka, dan terdengar suara ledakan keras di langit. "Oh sial! Kalian bersembunyi seperti kelinci sejak tadi. Sekarang kalian berubah menjadi kura-kura!" teriak paman tersebut dengan ekspresi kesal. Saat itu, muncul seorang paman tampan yang melihat ke arah empat sosok tersebut dengan kekhawatiran. "Berhati-hatilah, salah satu dari mereka berada pada tahap 9. Kita harus menggunakan
Sementara itu, tuan kota berusaha menahan serangan serangga dan kedatangan induk serangga untuk memberikan peluang pada keduanya untuk menyerang dengan kekuatan penuh. "Kamu masih meremehkanku! Aku akan membiarkan serangga kecilku memakan otakmu dengan sangat perlahan untuk memberikan kamu rasa sakit yang amat! Serang mereka semua dengan kekuatan penuh kalian!" teriak pemimpin kelompok si jubah hitam, kesal karena tuan kota itu tidak menargetkannya, namun peliharannya, membuatnya merasa diabaikan. Dia terus mengekspresikan kemarahannya, menggertak gigi, dan mengepal tangannya, sambil memerintahkan semua bawahannya untuk menyerang. Seketika itu, langit dipenuhi dengan aura gelap saat semua sosok berjubah hitam mengaktifkan domain gelap mereka. Warga yang melihatnya, menunjukkan ekspresi ngeri, karena pertama kalinya mereka melihat energi kegelapan digunakan secara luas, yang mereka ketahui sebagai en