"Akhirnya kalian keluar! Sudah seharian aku menunggu!" teriak seorang paman, memakai seragam prajurit Kekaisaran, yang terbang sambil menarik busur hingga membentuk bulan, dan terus memanah ke arah empat sosok yang berada di langit.
Terlihat empat anak panah api yang ganas meluncur cepat ke arah empat sosok yang mengenakan jubah gelap. Saat anak panah tersebut mendekati mereka, mereka hanya mendengus dan menahan serangan tersebut dengan pertahanan mereka. Anak panah api tersebut menabrak pelindung gelap mereka, dan terdengar suara ledakan keras di langit. "Oh sial! Kalian bersembunyi seperti kelinci sejak tadi. Sekarang kalian berubah menjadi kura-kura!" teriak paman tersebut dengan ekspresi kesal. Saat itu, muncul seorang paman tampan yang melihat ke arah empat sosok tersebut dengan kekhawatiran. "Berhati-hatilah, salah satu dari mereka berada pada tahap 9. Kita harus menggunakanSementara itu, tuan kota berusaha menahan serangan serangga dan kedatangan induk serangga untuk memberikan peluang pada keduanya untuk menyerang dengan kekuatan penuh. "Kamu masih meremehkanku! Aku akan membiarkan serangga kecilku memakan otakmu dengan sangat perlahan untuk memberikan kamu rasa sakit yang amat! Serang mereka semua dengan kekuatan penuh kalian!" teriak pemimpin kelompok si jubah hitam, kesal karena tuan kota itu tidak menargetkannya, namun peliharannya, membuatnya merasa diabaikan. Dia terus mengekspresikan kemarahannya, menggertak gigi, dan mengepal tangannya, sambil memerintahkan semua bawahannya untuk menyerang. Seketika itu, langit dipenuhi dengan aura gelap saat semua sosok berjubah hitam mengaktifkan domain gelap mereka. Warga yang melihatnya, menunjukkan ekspresi ngeri, karena pertama kalinya mereka melihat energi kegelapan digunakan secara luas, yang mereka ketahui sebagai en
"Salam hormat, senior.." ucap kedua orang tersebut dengan mata berbinar-binar melihat sosok Kakek Du. Kakek Du hanya mengangguk ringan, dengan ekspresi curiga. "Apakah kalian mengenal aku?" "A-ku sangat mengenal kamu, senior. Saat aku masih awal-awal menjadi prajurit, kamu adalah idola banyak prajurit yang menggunakan pedang. Awalnya aku juga ingin menggunakan pedang, namun ayahku memaksa aku untuk menggunakan busur panah, karena itu adalah ketrampilan yang aku latih sejak kecil.." ucap paman yang membawa busur dengan tubuh tegak, tersenyum meskipun kelelahan. "Aku juga sempat melihat senior 12 tahun lalu. Saat itu kamu sangat aktif mencari lawan untuk bersaing, dan akhirnya mendapat gelar penguasa pedang di Kekaisaran Selatan.." tambah tuan kota yang juga terlihat seperti penggemar Kakek Du. "Hahaha. Hey, itu kenangan lalu. Agak memalukan untuk mendengarnya dari kalian berdua. Lagipula, kepala sekta ada di sini.." balas Kakek Du yang terlihat sedikit malu dengan pujian mereka
Saat itu, si jubah hitam yang terkapar terlihat putus asa, namun tiba-tiba matanya berbinar seolah mendapatkan kembali keyakinannya setelah mendengar pertanyaan Xue Feng. Dia mengangkat kepalanya, melihat ke arah sosok-sosok yang menatapnya dengan penuh penasaran dan curiga, yang membuatnya, yang sombong, sangat marah, seolah mereka melihatnya sebagai makhluk yang tak berdaya. "Kuhahaha! Kalian akan binasa setelah Master Hei Huo keluar, dan memakan kalian semua!" teriaknya dengan ekspresi kejam dan bersemangat. Saat itu, Kakek Du dan yang lainnya semakin penasaran tentang siapa Master yang dibicarakannya, bahkan terlihat meremehkan kekuatan mereka semua, menunjukkan bahwa Master Hei Huo yang dia sebutkan memiliki kekuatan yang melebihi mereka. Saat mereka masih bingung, tiba-tiba mereka tertegun melihat Xue Feng menendang sosok si jubah yang masih tertawa, dan sosok tersebut menghilang dari pandangan mereka. Kebingungan mereka semakin bertambah saat melihat tindakan Xue Feng. Tib
"Hey, kamu punya tugas disini! Kita juga harus menyebarkan tentang Sekta Matahari yang menyerang kota, dan mempraktekkan teknik gelap. Sepertinya mereka tidak mengizinkan orang pergi ke sektanya sebelumnya adalah untuk menyembunyikan perbuatan terkutuk mereka. Pasti hal-hal aneh yang berlaku selama ini di sekitar wilayah Sekta Matahari adalah perbuatan mereka. Aku akan mengirim pesan pada teman-temanku yang terdekat, kamu memerintahkan prajurit dan warga untuk membersihkan sekitarnya," ucap tuan kota dengan cepat, saat melihat paman busur yang ingin bergegas pergi. Terlalu bersemangat untuk membagikan berita dengan teman-teman prajuritnya yang lain, tentang dia bersama penguasa pedang Kekaisaran Selatan bertempur bersama. "Baiklah.. Di mana aku ingin membuang mayat-mayat murid Sekta Matahari ini. Aku khawatir ada sesuatu yang aneh di tubuh mereka mempraktekkan teknik gelap. Lihat, warga juga tidak berani mendekati mayat mereka," balas paman busur yang menyadari bahwa kota merek
Saat itu mereka juga menyadari. 'Hei Huo' bermaksud api hitam. Kemungkinan monster yang berada tahap hukum itu mempunyai kemampuan api hitam yang ganas. Dia juga berada tahap hukum yang mempunyai kekuatan yang kuat di Sekta Matahari. Tidak aneh dia mulai diberi panggilan master oleh orang-orang di sekta matahari setelah kekuatannya yang terkuat disana. "Karena dia sebelumnya adalah monster yang dijinakkan, dia masih tidak terlalu mengganas meskipun kekuatannya adalah yang terkuat. Kemungkinan adanya pembatasan pada dirinya oleh seseorang di Sekta Matahari, dan orang itu juga mungkin kepala Sekta Matahari," ucap Xue Feng, yang merasakan kecurigaannya pada kepala Sekta Matahari sudah selesai menguasai teknik gelapnya, dan menculik warga untuk dijadikan mayat hidup makin kuat. Karena jika monster yang dia jinakkan dengan cara jahat sudah mulai melampaui kekuatannya, maka dia akan tidak dapat istirahat dengan tenang. Meskipun Xue Feng tidak mengetahui situasi sebenarnya, dia sudah dapat
Kapal terbang itu mulai berputar menuju ke kota Bulan yang tidak jauh dari Sekta Bulan. Setelah beberapa waktu, kapal terbang itu memasuki formasi kota Bulan. "Begitulah.. Aku tidak menyangka kota Bulan sebenarnya berada di dalam wilayah Sekta kami. Dari kejauhan tidak terlihat adanya apapun disini," ucap kakek Du, yang tertegun melihat tiba-tiba munculnya kota yang terlihat megah dan indah. Karena mereka memasuki dari bagian tepi kota, terlihat tembok batu yang luas dan megah seperti monster gergasi yang merangkak menjaga kota. Tembok itu hanya setinggi 20 meter, karena mereka tidak memerlukan tembok untuk perlindungan kota Bulan yang dipenuhi formasi perlindungan yang kuat. Meskipun dia tidak melihat keseluruhan kota, namun kedua kakek yang pertama kalinya melihat kota Bulan sangat tertarik. Karena kota itu tersusun rapi mengelilingi bangunan pagoda yang tinggi di tengah-tengah kota yang terlihat kejauhan. Karena semua bangunan harus tersusun dalam bentuk mengelilingi bangun
2 hari kemudian. Sinar matahari mulai perlahan naik di langit yang luas, menerangi kota Bulan yang indah dan membuatnya semakin terlihat jelas. Dari atas kota Bulan, terlihat keramaian orang yang mulai berjalan-jalan keluar dari rumah mereka. Setelah Xue Feng meminta Ling Qi untuk membawa keluarga murid Sekta Bulan yang siap pindah ke Sekta Bulan, ternyata semua keluarga murid Sekta Bulan sudah siap lebih awal. Mereka mengetahui bahwa kota Bulan tempat mereka akan pindah merupakan kota yang baru dibangun dan berada di bawah perlindungan Sekta Bulan. Awalnya Xue Feng terkejut dengan kecepatan persiapan keluarga mereka untuk pindah. Namun, setelah mengetahui bahwa banyak warga yang tinggal jauh dari kota Kekaisaran atau kota besar sangat ingin tinggal di wilayah yang dilindungi oleh sebuah sekta. Kota yang berada di bawah perlindungan sekta dianggap lebih aman tanpa gangguan bandit dan serangan monster yang mengancam mereka. Karena seluruh warga kota Bulan mengetahui bahwa kel
Saat itu, tiba-tiba guntur yang kuat bergemuruh di langit. Monster-monster mulai terbang menjauh dan berputar di langit, mengeluarkan suara yang mengguncang langit sambil mengaum penuh semangat seolah menyambut seseorang yang penting bagi mereka. Kemudian, muncul monster setinggi lebih dari 300 meter, menciptakan retakan di ruang sekitarnya. Monster tersebut memiliki warna merah cerah seperti darah yang mengalir, sama dengan monster-monster terbang di langit. Tetapi, dia mempunyai tiga tanduk tajam di kepalanya seperti mahkota dan juga biji mata berwarna emas yang dapat membuat orang melihat matanya mengalami tekanan mental yang berat. "GRAAWWW!" Monster yang dianggap pemimpin kelompok mengaum dengan suara yang menggetarkan, membuat monster lain di hutan kejauhan bersembunyi ketakutan. "M-monster apa itu? Terlihat seperti kadal, tetapi memiliki sayap.. Mereka juga mempunyai banyak kekuatan tahap 9.." ucap salah seorang tetua dengan ekspresi ngeri. Tetua Sekta Matahari lainnya