“Sebentar lagi kita akan memasuki area Midnight” terdengar suara Surya memberitahukan kepada mereka. Jika kita mengira kegelapan sebelum kedalaman 1.000 meter sudah sangat mengerikan, maka itu bukan apa-apa ketimbang di bawahnya. Dinamakan midnight zone, area di bawah kedalaman 1.000 meter merupakan area air hitam tanpa ada apa-apa. Diperkirakan untuk berenang di sini akan jauh lebih susah ketimbang harus berjalan di luar angkasa.
Di laut dalam ini juga kehidupan jauh lebih berat karena tidak adanya makanan. Makhluk hidup di sini melakukan evolusi lagi demi bertahan hidup: bergerak efektif untuk mengurangi tenaga. Bagi para pemburu, mereka harus bisa menangkap mangsanya dalam satu kali gerakan dan cara ini membuat mereka melakukan adaptasi bentuk tubuh, yaitu memiliki rahang yang panjang untuk bisa langsung menelan.
Di kedalaman berikutnya, 3.000 meter, semuanya akan bergerak sangat lamban. Bukan karena kita melambatkan waktu ketika berada di area ini karena memang kehidupan berjalan lebih pelan. Di sini makhluk hidup dituntut untuk benar-benar menghemat energinya. Demi hal tersebut, mahluk hidup yang tinggal di kedalaman ini mau tidak mau berenang dengan lambat. Mereka hanya bergerak cepat jika sedang dalam bahaya. “Dikedalaman ini karamnya kapal Titanic” jelas Surya.
Di kedalaman 4.000 meter, Zayn dan yang lainnya melihat gunung berapi laut, Zayn dan yang lainnya mengira tidak akan ada kehidupan, tapi faktanya ada. Kehidupan itu namun hanya berupa cacing dan makhluk semacam itu yang kebanyakan tinggal di seputar gunung berapi. Alasannya mudah: karena di sana banyak mineral berharga yang berguna untuk ekosistemnya. Perlu kita ketahui area ini bernama abyssal plain dan mencapai kedalaman 6.000 meter.
Saat kelimanya menyelam lebih dalam lagi. Mereka berhenti. Dihadapan mereka kini tampak menemui jurang.
“Selamat datang di zona hadal, gerbang dunia bawah laut” ucap Surya memberitahukan yang lainnya. “Berhati-hatilah, Dunia bawah laut jauh lebih misterius. Kondisi lingkungannya sangat ekstrem” sambung Surya memperingatkan.
“Ayo!” kembali kelimanya melanjutkan penyelaman mereka, hingga akhirnya mereka sampai juga dipalung terdalam. Dasar palung mulai terlihat dikedalaman 10.000 meter. kalau saja kelimanya tidak mengenakan pakaian renang yang super duper canggih, dapat dipastikan kelimanya sudah sejak tadi tewas, karena tekanan air dikedalaman ini terasa seperti memanggul 1.500 gajah.
Menariknya, tetap ditemukan kehidupan di sini. Yang lebih menakjubkan, Zayn dan yang lainnya masih bisa menemui kantong plastik di sini. Bahkan dunia terdalam tidak luput dari polusi manusia.
Kini kelimanya sudah menjejakkan kaki didasar palung yang berupa hamparan pasir yang dikelilingi oleh tebing-tebing tinggi dan curam. Kelimanya tampak menatap takjub keindahan dan keangkeran tempat itu secara bersamaan. “Ternyata pengetahuanmu tentang laut dalam, perlu diacungi jempol Surya” kata Zayn kagum dengan penjelasan Surya disepanjang jalan mereka menyelam tadi. “Aku hanya senang membaca Zayn” “Kita sudah sampai didasar palung ini. Apa yang akan kita lakukan disini ?” celetuk Baron tiba-tiba. “Benar! Apa yang sebenarnya kita lakukan disini Surya ?” tanya Zayn. Kini Baron dan Zayn sama-sama menoleh kearah Surya. “Kita akan mencari harta karun” “Harta karun!” kata Baron dan Zayn bersamaan dengan nada terkejut. “Benar! Aku menduga ada banyak harta karun yang tenggelam disini” “Kalau begitu, ayo kita cari!” ucap Baron tak sabar. “Tunggu dulu Baron, disini bukan pasar bisa mencari harta karun seenaknya” cegah
Setelah sekian lama kedua rombongan itu berpisah. Baron dan Zayn sendiri masih terus melangkah kedepan saling berdekatan, keduanya bersikap waspada. Bahkan Baron sendiri sudah merentangkan telapak tangannya dengan menyiapkan meriam airnya, memang disekitar keduanya banyak sekali hewan-hewan berukuran besar yang selama ini belum pernah mereka lihat dan hewan-hewan laut dalam itu seperti terus mengawasi keduanya. “Zayn, apakah kau tidak merasa mahluk-mahluk ini seperti sedang mengawasi kita ?” kata Baron dengan bulu kuduk merinding. Di sebelahnya Zayn tetap terdiam, walaupun sebenarnya Zaynpun merasakan hal seperti itu. “Baron! Zayn! Kami menemukan harta karun. Cepat kemari!” tiba-tiba saja terdengar suara Surya dihelm pelindung mereka. “Ayo kita cepat ketempat mereka Zayn!” kata Baron cepat. Tanpa menunggu persetujuan Zayn, Baron langsung terbang melayang dengan jet pendorong dipunggungnya. Zaynpun terlihat ingin melakukan hal yang sama, tapi baru saja Zayn in
Tapi rasa penasarannya lebih kuat ketimbang rasa takutnya, maka Zayn terus melangkah kedepan. Anehnya setiap langkah demi langkah yang Zayn lakukan, hewan-hewan yang semula banyak dihadapannya, satu demi satu secara perlahan menyingkir menjauh. Zayn meyakini hal ini dikarenakan pagar kebatinan yang Zayn salurkan kesekujur tubuhnya yang membuat hewan-hewan itu menyingkir. “Tidak sia-sia aku belajar ilmu kebatinan” batin Zayn. Baru saja berkata begitu, tiba-tiba saja langkah Zayn terhenti, diujung pandangannya sesuatu yang menarik perhatiannya terlihat. Beberapa kali Zayn mengerjipkan matanya, tapi apa yang dilihatnya didepan benar-benar nyata. Dicoba dikucek-kucek matanya, tapi kenyataannya tetap ada. Apa yang sebenarnya dilihat oleh Zayn ?. Beberapa tombak dihadapan Zayn terlihat sebuah pemandangan menakjubkan, seekor kura-kura berukuran cukup besar untuk kura-kura pada umumnya, besarnya lebih kurang sebesar seekor gajah dewasa. Yang menarik perhatian Zayn selain uku
Zzzggghhhttt! Zzzggghhhttt! Terlihat jet pendorong yang ada dipunggung Zayn mengeluarkan suara keras sebagai tanda kekuatan jet pendorong itu sudah mencapai batas maksimalnya, tapi lagi-lagi batu besar itu tak bergeser dari posisinya. Setelah cukup lama mencoba, akhirnya Zayn menyerah juga. Dengan nafas terengah-engah Zayn menatap tak percaya kearah batu besar itu. Cukup lama Zayn terdiam, memikirkan cara untuk menyingkirkan batu besar itu. “Ah! Kenapa tidak kucoba dengan meriam airku” kata Zayn lagi dalam hati. “Benar juga, siapa tahu saja batu ini bisa hancur” sambung Zayn dalam hati. Memutuskan seperti itu, maka Zayn bersiap untuk menggunakan meriam airnya. Tak tanggung-tanggung, kedua telapak tangan sudah diarahkan kearah batu besar itu, siap untuk menembakkan meriam airnya. “Zayn! Dimana kamu?” Sebuah suara keras terdengar di helm pelindung Zayn, suara yang amat dikenalnya. Suara Baron. “Iya Zayn, dimana kamu ?” terdengar suara Su
“Biarkan aku mencobanya sendiri” kata Zayn pada ketiganya. Zayn lalu turun dan berpijak pada tempurung kura-kura hingaa posisinya kini sejajar dengan batu besar itu. Sejenak Zayn memejamkan mata, dan sayup-sayup terdengar halus suaranya membaca lafazh. “Yā ma'syaral-jinni wal-insi inista’a'tum an tanfużụ min aqtāris-samāwāti wal-ardi fanfużụ, lā tanfużụna illā bisultān” Walaupun teramat pelan, tapi Surya, Bayu dan Baron bisa mendengarnya, karena saluran komunikasi yang terpasang dihelm pelindung mereka, tapi mereka tak segera bertanya saat melihat Zayn mulai menempelkan kedua telapak tangannya dibatu besar itu. “Bismillah...” Zayn mulai mendorong batu besar itu. Kreeettts!!! Hampir saja Surya, Baron dan Bayu terlonjak kaget. Saat tiba-tiba saja batu besar itu tergeser dengan sangat mudahnya, Zayn yang terus mendorongnya hingga akhirnya batu besar itu terjatuh dari atas tempurung kura-kura besar itu. Surya, Baro
Kapal pesiar mewah itu sudah kembali berlayar memecah ombak. Diatasnya tampak Surya, Lyn, Baron dan Zayn yang sedang menikmati makanan yang terhidang dihadapan mereka. Sementara Bayu masih berada di anjungan kemudi.“Ini adalah pengalaman yang paling mendebarkan dalam hidupku!” ujar Baron.“Benar! Kalau bukan karena Zayn tadi, entah bagaimana nasib kita disana” sambung Surya. Kini sosok Zayn tampak menjadi perhatian. Yang diperhatikan hanya tersenyum simpul.“Bukan karena saya, tapi karena Allah yang masih melindungi kita semua”“Oh ya Zayn, darimana tadi kau bilang belajar ilmu itu ?” tanya Surya lagi.“SinLamBa” jawab Zayn singkat“SinLamBa, itu nama perguruan ya ?” tanya Baron. Zayn mengangguk.“Namanya seperti huruf hijaiyah ya” sambung Baron lagi.“Loh, tahu juga kau huruf Hijaiyah Baron ?” tanya Zayn kaget, karena melihat watak
Beberapa hari berlalu sejak peristiwa itu. ”Duer!!” guntur terdengar menggelegar dengan keras malam itu, disusul dengan rintik hujan yang malai turun membasahi bumi. Memang beberapa hari ini, pulau dewata selalu diliputi awan mendung, tapi bila malam tiba saja hujan baru mulai turun. Siang malam hawa dingin bagai menggerogoti tulang dan sumsum manusia. Bisa dibayangkan jika pada siang hari bolong dengan sinar matahari terik memancar, justru hawa terasa dingin meski tidak sedingin di malam hari. Tentu saja fenomena ini banyak menimbulkan berbagai macam pendapat. Ada yang mengatakan bahwa Bathara Kala berhasil menemukan kembali tubuhnya, lalu mencari si musuh abadi dan terjadi perang tanding dengan Bathara Wisnu di khayangan sehingga terjadi bulan purnama penuh selama beberapa hari. Ada pula yang mengatakan bahwa sebentar lagi Pulau Dewata akan hancur karena pagebluk, dikarenakan terlalu banyak manusia yang adigang, adigung dan adiguna (bertindak semaunya) yang berteba
Legian adalah salah satu kawasan objek wisata di pulau Bali dan sangat terkenal sampai ke mancanegara. Area Legian sangat strategis karena terletak di antara dua tempat wisata terkenal di Bali selatan. Yaitu tempat wisata Kuta dan area kawasan pariwisata Seminyak. Untuk mencapai lokasi Seminyak dan Kuta dari area Legian anda hanya perlu waktu sebentar, rata-rata hanya 20 menit perjalanan dan tergantung lalu lintas jalan raya saat berangkat. Sebagian besar wisatawan yang tertarik liburan ke tempat wisata Legian karena menyukai aktivitas pantai. Seperti selancar, berenang dan jalan-jalan di sekitar area pantai Legian. Selain daya tarik pantai, area pariwisata Legian juga terkenal sebagai pusat hiburan malam di Bali, pusat wisata belanja serta tersedia banyak tempat makan untuk wisata kuliner. Di salah satu cafe yang ada di Legian, Cafe Vaganza. Terlihat Zayn yang tengah menunggu sambil menikmati segelas kopi hangat yang ada dihadapannya, mata Zayn terus menatap lurus k