Share

47. Kepala Kota Jin

Kuda berkaki enam itu lari menggemuruh cepat sekali. Menjelang pagi Maithatarun berharap dia sudah sampai di Kota Jin. Di dalam kocek jerami Bintang, Bayu dan Arya bergelung tergoncang-goncang. Karena keletihan ketiga orang itu akhirnya tertidur pulas. Pagi hari begitu sinar sang surya menembus dinding kocek yang terbuat dari jerami ketiganya terbangun.

Maithatarun masih terus memacu kudanya. Bintang dan Bayu mendorong penutup kocek ke atas lalu menjengukkan kepala. Begitu memandang ke luar keduanya langsung jatuh terduduk. Bukan saja karena gamang tapi juga ngeri. Mereka melihat pohon-pohon raksasa seperti terbang bergerak cepat ke arah berlawanan dari lari kuda kaki enam yang ditunggangi Maithatarun.

Di satu lereng bukit Maithatarun perlambat lari kudanya. Bintang dan Bayu kembali beranikan diri mengintai. Jauh di bawah sana mereka melihat, sebuah lembah lalu satu kawasan pemukiman yang cukup luas.

“Mungkin itu Kota Jin, tujuan Maithatarun...” kata

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status