Share

Bab 55.

Happy Reading.

"Kak," panggil Zayla saat kedua mata Arion terbuka. Lelehan bening mengalir dari pelupuk matanya membasahi tangan Arion yang berada dalam genggaman tangannya.

Arion tersenyum tipis, orang pertama yang dia lihat adalah sang pujaan hati. "Zay ...," sapanya begitu lirih, ia masih belum mempunyai tenaga untuk berbicara setelah 24 jam melewati masa kritis.

"Iya, Kak. Apa Kakak butuh sesuatu, biar aku ambilkan," tawar Zaylah penuh perhatian. Tangannya terulur mengusap kepala sang Kakak yang terasa hangat.

"Air," pinta Arion sangat lemah. Entah ia harus sedih atau senang sekarang, sebab Zayla terlihat sangat perduli kepadanya.

Gegas Zayla mengambil Air di atas nakas dan memberikannya kepada Arion. "Pelan-pelan, Kak," ucapnya begitu perhatian.

"Makasih," Arion menatap penuh wajah cantik Zayla, ia sangat mengkhawatirkan keadaan sang pujaan hati dan juga calon anaknya.

Dokter Hengki datang untuk memeriksa kondisi Arion. "Bagaimana, Tuan, apa yang Anda rasakan saat ini?" tan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status