Share

Bab 19. Kakak, Aku Perlu Uang

Ned Zavier masih menatap layar laptop di depannya selama beberapa saat. Selama beberapa saat juga keheningan memenuhi ruangan besar itu. Qiana tidak berani bersuara. Dia bahkan hanya sempat melirik sekilas pada sosok agung dengan kemeja putih di sana lalu menundukkan wajahnya, mengamati ujung sepatunya yang kotor.

Ah, dia bahkan berdiri di atas karpet tebal dengan bulu lembut. Sepatunya telah melewati banyak jalan membawa kotoran ke atas hamparan karpet bersih ini. Qiana tanpa sadar mendesah sedih. Bahkan dirinya sangat tidak cocok berada di ruangan ini.

"Kau bisa pergi." Suara Ned tiba-tiba terdengar. Dia telah mengangkat wajahnya dari layar dan tengah memperhatikan Qiana.

Qiana yang terkejut mengangkat wajahnya yang semula menunduk. Pandangannya beradu dengan Ned. Dia sempat mengira, Ned menyuruhnya keluar. Tapi waktu mendengar Nick yang pamit, Qiana jadi sadar bukan dia yang dimaksudkan Ned.

"Kemarilah," ujar Ned sambil menarik punggungnya ke sandaran. Jari-jarinya mengetuk pada l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status