Share

Toilet Tragedi

“Ayo, turun! Tadi di jalan minta-minta, sekarang waktunya turun malah mati!”

Memang tidak ada pengertiannya sama sekali pria itu. Tidak tahukah Panji bahwa Selma kehilangan tenaga untuk melanjutkan hidupnya? Lobby hotel berbintang yang sudah ada di depan mata begitu ramai oleh lalu-lalang manusia, beberapa di antaranya sibuk mengusung sejumlah properti. Itu gedung yang dipesan Panji, gadis itu tahu.

Blam!

Selma mengembuskan napas berat, mulutnya mendadak pahit hanya untuk mencaci pria yang tengah berbincang dengan pramusaji hotel itu. Jiwa mudanya serasa layu hanya dengan mendengar Panji memperkenalkannya sebagai si calon mempelai wanita.

“Ayo, masuk! Kita periksa sudah sejauh mana persiapannya.” Panji menyerahkan lengannya yang ditekuk segitiga, bermaksud agar digandeng Selma.

Ah, lama! Pria itu mengambil sendiri telapak tangan Selma dan menyangkutkannya pada lipatan siku. Ia tidak berpikir jika gadis yang digandengnya seangkuh itu, bahkan menoleh kanan-kiri pun tidak. Kalau Panji se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status