Share

Bab 129: Pesakitan (2)

Satya menarik tangannya seraya menatap heran Lintang. “Ini ronde paling enak, lho. Masa kamu nggak mau ngabisin?”

Gelengan Lintang menjawab pertanyaan Satya. Bukan ia tidak suka, melainkan perutnya tidak bisa diajak kompromi. Daripada apa yang sudah masuk harus keluar lagi, lebih baik ia berhenti makan. “Aku sudah kenyang. Mas Satya saja yang ngabisin.”

“Lah, belum juga separuh?” Satya menggaruk kepala. “Siapa tahu bayinya masih pengen. Ntar dia ngiler gimana?”

Lintang tersenyum geli. “Buat Papa saja katanya.”

“Nggak percaya. Pasti dia masih pengen.” Satya meletakkan mangkuk di meja lalu mendekatkan kepala ke perut Lintang. “Kamu masih pengen, kan, dek?”

“Pokoknya Mas Satya saja yang ngabisin.” Lintang mulai merajuk.

Satya mengangkat kepalanya lalu menggeleng. Setiap kali Lintang meminta makanan tertentu, istrinya hanya makan beberapa suap dan setelahnya ia yang harus menghabiskan.

“Kalau kayak gini terus, bisa-bisa yang hamil kamu, yang melar badannya aku.”

Ambyar sudah dietnya se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
mudah2an dakwaan nya g berat dn Satya g d tshan hanya membayar dendaan nya kasian Lintang dn Satya yg bersalah y semua yg memproduksi batik Satya aja dn orang2 hanya iri dn dendam ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status