Share

38. Tidak Ada Jawaban

Berlian membuka kotak makan yang dibawakan Bara, gadis itu mulai memakan nasi goreng yang katanya masakan dari planet luar angkasa. Masakan Bara tidak buruk, hanya saja rasanya terlalu manis. Untuk penyuka pahit seperti dirinya, makanan dengan rasa manis terasa sangat aneh di lidahnya. Pandangan Berlian menatap ke arah telur yang bulatnya tidak sempurna, telur mata sapi itu terlihat seperti mata hati, hancur tidak berbentuk. 

"Setiap hari Azka menanyakanmu," ucap Bara membuka suara. 

"Azka?" tanya Berlian sedikit berpikir. Bara menganggukkan kepalanya sedangkan Berlian mencoba mengingat siapa orang yang disebutkan Dokter Bara. 

"Lupakan saja, tidak perlu mengingat bocah sialan itu," ujar Bara lagi saat Berlian seolah tidak mengingat keponakannya. 

"Oh itu, bocah yang pipinya gendut, keponakan kamu kan?" tanya Berlian dengan tawa yang sedikit keluar. Bara menganggukkan kepalanya sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status