Share

58. Rencana Bara

Azka menerima suapan-suapan dari neneknya dengan lahap, bocah itu juga berceloteh ringan mencairkan suasana. Pagi tadi Ira sangat sedih karena Berlian tidak menepati janjinya, tetapi malam ini ia sangat bahagia karena ada Kak Berlian di rumahnya. Azka mendongakkan kepalanya menatap Berlian dari bawah. Pemikiran anak kecil tidak bisa dihentikan saat ia sudah menyayangi seseorang. Sama halnya Azka saat ini. Azka sudah menyayangi Berlian sejak mereka bertemu. Apakah salah bila Azka mengharapkan Berlian untuk terus tinggal di sisinya? Azka pernah bahagia saat Berlian pernah menyuruhnya memanggilnya ibu. Tetapi sampai saat ini Azka tidak mempunyai keberanian melakukannya. 

"Azka, ada apa?" tanya Berlian menundukkan kepalanya menatap keponakan dari dokter yang menanganinya. 

"Kakak, apa kakak mau tinggal di sini?" tanya Azka berbisik sangat lirih membuat Ira dan Bara tidak mendengarnya. Azka takut nenek dan omnya akan marah dengan apa yang diucapkannya. 

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status