“Kakak, kenapa kau ke sini?” Maevea mendekati kakaknya yang masuk ke dalam ruang kerjanya.“Aku sudah lama tidak melihatmu, jadi aku memutuskan untuk mampir ke sini.” Lucas bicara sembari tersenyum.“Apakah kau tidak sibuk?”“Tidak terlalu.”“Silahkan duduk, Kakak.”“Ya.” Lucas duduk, begitu juga dengan Maevea.“Apakah Kakak mengganggumu?”“Tidak sama sekali,” jawab Maevea. “Kakak ingin minum apa?”“Apa saja.”“Baik, tunggu sebentar.” Maevea segera mengambil minuman kaleng di dalam lemari pendingin. “Ini, Kak.” Maevea menyerahkan minuman itu pada Lucas.Ketika Lucas membuka penutup minumannya, pintu ruang kerja Maevea kembali terbuka. Sosok Azuela tampak di sana.“Zue.” Maevea memandangi Azuela. “Kau juga datang ke sini.”“Ya. Aku sedang ada pekerjaan di sekitar sini, jadi aku memutuskan untuk mampir ke sini.” Azuela berkata dengan jujur. Dia duduk di kursi lain yang kosong. Dia menatap Lucas, pria itu tadi tidak memberitahunya bahwa dia akan mengunjungi Maevea.“Sangat kebetulan se
Suamiku, aku mencintaimu…Suamiku, aku mencintaimu…Suamiku, aku mencintaimu…Kalimat manis Maevea terus berputar-putar di kepala Rael. Hati pria itu berbunga-bunga seperti dia berada di musim semi sekarang.Jadi, seperti inilah yang dirasakan oleh orang-orang ketika perasaan mereka berbalas. Sangat membahagiakan.Sepanjang jalan Rael hanya tersenyum saja, hal itu membuat Maevea juga ikut tersenyum karena dia juga merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan oleh Rael.Setelah mengetahui apa yang dirasakan oleh Rael terhadapnya, Maevea menjadi lebih percaya diri. Dia tahu bahwa dia telah memenangkan hati suaminya.Perjalanan menuju ke galeri Maevea menjadi sangat singkat.Rael membuka pintu untuk Maevea, meraih tangan istrinya yang saat ini keluar dari mobilnya. Pria itu mengantar istrinya tidak hanya sampai ke galeri, tapi sampai ke dalam ruangannya.“Sayang, ayo makan malam di luar hari ini.” Rael menatap Maevea dengan penuh pemujaan.“Baik.”“Aku akan menjemputmu nanti.”“Ya, Sua
Dari ruang makan, Rael dan Maevea beralih ke kamar. Keduanya saat ini sedang berbagi kehangatan di sana. Suara erangan, desahan penuh kenikmatan memenuhi ruangan itu. Sesekali Rael akan mengumpat karena milik Maevea yang terlalu sempit.Keduanya bercinta untuk waktu yang cukup lama. Kemudian berhenti dan tidur dalam kepuasan.Keesokan paginya Maevea terjaga lebih dahulu dari Rael. Wanita itu memakai gaun tidurnya yang dibalut kimono. Dia keluar dari kamar untuk menikmati suasana di atas laut pada pagi hari.Saat Maevea menghirup udara yang sangat menyegarkan, sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman yang indah.Tubuh wanita itu menegang sejenak ketika dua tangan memeluk perutnya lalu bibir dingin menempel di sana lalu menghisapnya.Maevea tahu bahwa itu adalah suaminya dari aroma tubuh suaminya yang khas.Tanpa mengatakan apapun, Maevea menikmati cumbuan pagi dari suaminya. Dia memiringkan kepalanya, memberikan akses bagi Rael untuk menghisap lebih leluasa.Tangan Rae
“Eve, bagaimana kabar Zue saat ini?” tanya Serena. Keduanya saat ini berada di sebuah salon.Maevea yang sedang menutup matanya mengerutkan keningnya. Kenapa ibunya tiba-tiba menanyakan Azuela? “Apa yang sebenarnya ingin Ibu tanyakan?” Dia yakin bahwa ibunya memiliki pertanyaan lain, dan itu bukan tentang kabar Azuela.Serena tersenyum kecil, putrinya sangat mengenal dirinya dan langsung bertanya pada inti. “Ibu menyukai Azuela, apakah kau pikir dia cocok dengan kakakmu?”Maevea akhirnya membuka matanya, memiringkan kepalanya sejenak. “Apakah Ibu berencana menjadikan Azuela sebagai iparku?”“Ya. Ibu merasa Zue cocok dengan Lucas,” balas Serena.Maevea tidak pernah menyangka jika ternyata ibunya memiliki gagasan ini. Dia sangat menyukai Azuela, tapi dia pikir untuk menyeret Azuela masuk ke dalam keluarga Collins, Maevea tidak berpikir itu adalah sesuatu yang baik.Dengan cara berpikir dan sifat orangtuanya, Maevea takut jika Azuela akan menderita.“Azuela adalah wanita yang menyukai ke
Perayaan ulang tahun Lize telah tiba. Rael dan Maevea saat ini sudah berada di kediaman keluarga Gilloti. Selain mereka berdua di sana juga ada Lara, Liam dan Jhon sebagai keluarga inti di keluarga Gilloti.Keluarga Chester, keluarga Collins dan keluarga Cedric dan Lize yang lain juga hadir di sana. Jumlah orang yang ada di sana kurang dari lima puluh, dan itu sudah cukup ramai bagi Lize.Semua tamu yang ada di sana memberikan hadiah secara bergantian. Lize menerimanya dengan senang hati. Dia tidak kekurangan apapun, tapi dia tidak akan menolak apa yang dihadiahkan oleh keluarga dan kerabatnya padanya.“Nenek, selamat ulang tahun. Semoga panjang umur dan sehat selalu.” Liam mengucapkannya dengan tulus. Pria itu juga memberikan hadiah pada Lize. Hubungannya dengan sang nenek tidak terlalu dekat karena Lize bukan nenek kandungnya, tapi Lize tidak pernah berbuat jahat padanya oleh karena itu dia masih memiliki harapan yang baik untuk wanita itu.“Terima kasih, Liam.” Lize menerima hadiah
Ketika Maevea masih belum bisa mencerna apa yang terjadi, Liam juga tersadar. Pria itu linglung selama beberapa detik sampai akhirnya dia menyadari bahwa ada orang di sebelahnya.“Maevea?” Liam bersuara heran. Dia hanya menghadap punggung Maevea saat ini, tapi dia tidak perlu melihat wajah wanita di depannya untuk memastikan karena dia sangat hafal dengan penampilan Maevea.Maevea terkesiap ketika dia mendengar suara Liam. Hanya dengan suara itu saja dia sudah sangat jijik, sekarang dia semakin membenci Liam.Namun, tidak ada yang bisa Maevea katakan karena dia terlalu marah, terlalu hancur dan terlalu sedih. Wanita itu memegang selimutnya erat-erat. Dia hendak turun dari ranjang, tapi pada saat yang sama pintu terbuka.“Suami,” suara Maevea tercekat. Tubuhnya membeku saat ini.Rael tidak bergerak ke arah Maevea, tapi langsung ke arah Liam. Pria itu menyeret Liam turun dari ranjang lalu menghajar Liam seperti Liam adalah musuh bebuyutannya.“Rael! Apa yang kau lakukan pada Liam?! Ber
Di ruang kerjanya, Rael saat ini mendengarkan laporan dari Dustin yang telah memeriksa kamera pengintai di sekitar kediaman orangtuanya.“Tuan, kamera pengintai di kediaman tidak berfungsi di beberapa titik. Klain Nyonya Maevea yang menyatakan bahwa dia dibawa oleh pelayan ke sana tidak bisa dibuktikan.Selain itu saya juga menemukan di ponsel Nyonya Maevea bahwa Nyonya Maevea melakukan panggilan terhadap Tuan Liam. Saya mencocokan waktu panggilan itu dengan waktu kepergian Tuan Liam dari ruang perjamuan melalui kemera pengintai, dan terdapat perbedaan sekitar lima menit.Hal ini terasa janggal karena saya telah memeriksa panggilan di ponsel Tuan Liam, dan di sana tidak ada yang menelpon Tuan Liam lima menit sebelum Nona Maevea menghubungi Tuan Liam.Ada dua perkiraan, Tuan Liam berpura-pura seperti menerima telepon seperti yang terlihat di rekaman kamera pengintai, atau panggilan masuk di ponsel Tuan Liam telah dihapus entah itu oleh Tuan Liam sendiri atau oleh orang lain,” jelas Dus
Wajah Rael menggelap ketika dia membaca hasil pencocokan DNA, ternyata sperma yang ditemukan di kewanitaan Maevea bukanlah milik Liam. Dari sini saja Rael sudah bisa meyakini bahwa Maevea memang benar-benar dijebak.Otak Rael berputar, dia menyimpulkan bahwa pelakunya pasti bukan Liam. Jika memang benar yang menjebak Maevea, maka pria itu tidak akan repot-repot menggunakan sperma orang lain.Semakin banyak Rael berpikir, semakin banyak pula dia menemukan sesuatu.Liam juga korban di sana. Seseorang yang menelpon Liam sebelum panggilan dari ponsel Maevea pada Liam pasti yang telah menjebak Liam.Dan orang itu sengaja membuat seolah Maevea dan Liam membuat janji dengan melakukan panggilan dari ponsel Maevea ke ponsel Rael.Rael segera menyalakan laptopnya. Pria itu ingin memeriksa sesuatu. Dia melihat rekaman di ruang perjamuan, fokus matanya mencari keberadaan Olyne.Sekarang setelah melihat Olyne keluar beberapa menit sebelum Liam dan kembali setelah beberapa saat setelah Liam keluar.