Share

Bab 14

Tak terasa sudah seminggu aku menjadi perawat di kota Madinah. Salah satu kota impianku juga impian berjuta-juta kaum muslimin di dunia. Sebenarnya aku tak memiliki latar belakang pendidikan kesehatan sama sekali. Hanya modal pengalaman merawat Mama mertua beberapa bulan ini. Ditambah tekad kuat untuk mengubah tarap hidup agar lebih baik.

Sebelumnya kudengar dari informasi yang disampaikan melalui adikku, para perawat sebelumnya tidak betah karena mulut tajam majikan kami. Biarlah akan kutahan semua ujian itu agar aku bisa bertahan. Toh aku juga sudah biasa menghadapi mulut tajam ipar kembarku. Semoga Allah melipatgandakan kesabaranku dalam menghadapinya.

Saat melihat rumah majikanku dari luar terlihat biasa saja, kotak dengan warna coklat susu seperti yang lainnya. Tapi saat masuk masya Allah buatku seperti masuk istana. Karpet tebal terhampar hampir di seluruh ruang tamu dan ruang keluarga. Gordennya tinggi-tinggi dan sangat bergaya. Saat itu aku malah berpikir bagaimana cara members
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status