Share

Bab 18

"Maaf, Bu Dita. Tuan Dave mencari anda. Katanya disuruh cepetan," ujar salah seorang karyawan yang kini terlihat gusar.

"Oh, iya, Mbak. Aku akan segera datang." Dita mengangguk segera. Lalu, mengajak Fabian agar buru-buru kembali.

Sesampainya di kantor, ruangan Dita sudah diduduki oleh lelaki berwajah tegas itu. Tampak sekali gurat ketegangan di lehernya. Apalagi saat memegang bolpoin di tangan kanannya, wanita yang kini dipanggil Dita itu takut jika sewaktu-waktu benda itu terlempar ke arahnya.

"Maafkan saya, Tuan." Dita menoleh sekilas pada jam dinding. Belum telat, masih lima menit lagi waktu kembali seharusnya.

"Dari mana saja kamu?" tanya Dave ketus. Kedua kakinya saling menopang.

"Ya, makan siang, Pak. Kan, memang jam istirahat."

Detik selanjutnya, Fabian muncul dari belakang Dita. "Maaf, Pak. Saya yang mengajaknya makan di luar. Kalau ada kesalahan, salahkan saja saya."

Dita menoleh terkejut. Ia tampak tak enak dengan Fabian.

"Mulai sekarang, kamu kalau mau keluar harus izin s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
D'naya
Lanjut Kak, makin penasaran
goodnovel comment avatar
D Lista
lanjut pakai iklan ya
goodnovel comment avatar
Ardhya Rahma
loh dita itu indri?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status