Share

Bab 64

"Astaghfirullah, maaf, Pak." Indri segera melepas tangannya dan mundur dua langkah. Hingga kakinya tak sengaja terkena tanah basah bekas hujan beberapa waktu lalu. Ia tampak gelisah dan menyembunyikan perubahan raut wajahnya.

"Kenapa berhenti? Mata saya masih perih." Dave berpura-pura mengucek matanya dan mendesis. Padahal, semut yang tadinya jatuh ke dalam mata sudah diambil.

"Ee-em, sebentar, Pak." Indri masuk ke dalam mengambil air dalam gayung. Ia kembali keluar dan menyuruh Dave membuka matanya di dalam air tersebut.

Dave pun menurut saja. Ia membuka matanya setelah mengusap wajah. Lalu, mencari tempat duduk.

Sambil menunggu pria itu beristirahat di kursi teras, Indri memunguti mangga yang berjatuhan. Ia segera membawanya ke dalam dan mencucinya. Ketika wanita muda itu telah tiada, Dave kembali normal. Ia menatap pemandangan yang asri nan hijau di depan rumah. Menikmati sejuknya hawa di sana.

Beberapa tetangga yang lewat mengangguk padanya dan ia membalas dengan hal yang sama. I
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status