Kau Berhutang PadakuPada akhirnya Kenzi pergi tanpa memberitahukan kebenarannya pada Kenra, itu semua karena permintaan dari Ralin.Sepeninggal pria itu Ralin memutuskan untuk ke luar, meski sempat ragu, tapi ada beberapa kebutuhan yang harus segera dibeli.Ini semua karena Leon, dia jadi tidak nyaman sekarang.Hufftt...Ralin meyakinkan dirinya bahwa semua akan baik-baik saja, dia mengajak Kenra dan pergi ke pasar terdekat. Ralin memilih buah-buahan juga berbagai sayuran, sengaja membeli lebih banyak agar tahan lebih lama."Jangan lepaskan peganganmu!" Dia selalu mengingatkan Kenra. Di tengah keramaian seperti ini.Setelah di rasa cukup, ia pun dan Kenra memilih untuk pulang, setelah menaiki taksi Ralin merasa aman sekarang. Sampai di apartemen mereka turun dari taksi dan betapa terkejutnya Ralin saat di sana mereka sudah di sambut oleh Leon. Ralin mundur selangkah dengan wajah ketakutan. Kenra yang bingung melihat orang-orang itu ikut mundur di tarik oleh mommynya.Leon mendekat,
Kau Mengusir Kami?Kenzi membaca pesan itu lalu membalasnya.[Aku akan membayarnya, tetapi tidak dengan Ralin] Sejak kini dia harus mewanti-wanti agar Darren jangan berharap lagi pada istrunya tersebut. Darren menghela nafasnya dalam, "Bahkan dia sudah memperingatkanku," ucapnya terlihat tidak semangat. Biarpuj negitu Darren tetap memantau apartemen tersebut, memastikan kalau Ralin dan Kenra akan merasa aman. Hari ini Kenzi sudah hadir di perusahaan untuk membahas perihal dana yang di kucurkan oleh Derrik. Pria itu datang setelah siang bersama dengan putrinya.Violin menatap dengan angkuh, Kenzi pun tidak tertarik untuk menyapanya. Entah kenapa seolah tak ada perasaan yang membekas dari sekian lamanya mereka menjalin hubungan. "Aku mau menarik uangku yang ada di sini sekarang juga," kata Derrik."Menurut perjanjian uang itu bisa di ambil dalam waktu satu tahun," kata Kenzi. Itu kesepakatan di antara mereka. "Itu perjanjian di antara kita, tidak tertulis dan buktinya juga tidak ada
Luke Berhasil KaburDarren membawa Ralin dan Kenra kembali ke perancis tentunya dengan meninggalkan pesan, juga alamatnya kepada Lucy.Ralin akan memulai lagi hidupnya di perancis bersama putri tercintanya. Ia kembali menempati rumah dan memasukkan Kenra ke sekolah yang sama.Nenek Rose sangat bahagia dengan kedatangan mereka begitu juga dengan Petra yang menitikkan air mata saat melihat sahabatnya itu kembali.Ralin pun menceritakan semua yang telah ia lalui juga masa lalunya, tentunya dengan tidak di dengar oleh Kenra.Darren memintanya kembali bekerja, ia juga menjamin keamanan Ralin di sini.Berbeda dengan Kenzi, pria itu tampak uring-uringan sejak Darren tidak lagi menjawab panggilannya, sedangkan nomor Ralin dia tidak tahu.Ingin rasanya Kenzi pergi ke Kota Yonkers, tapi besok adalah pertemuan mereka dengan keluarga Derrik. Ayahnya ingin semua di selesaikan secepatnya.Mereka tidak menjual aset, tetapi menyerahkannya pada Derrik sebagai pengganti uangnya.Tanpa mereka ketahui De
Kejujuran LukeTiba di rumah, Kenzi meminta pelayan untuk memanggil kedua orang tuanya, karena malam ini juga Luke harus menceritakan apa yang terjadi padanya.Nyonya Rebecca dan suaminya turun ke bawah dan menghampiri kedua putranya dengan tatapan heran."Besok pagi saja kita bahas, kalian beristirahat saja!" ucap Nyonya Rebecca."Tidak bu, masalah ini tidak sederhana, ada sesuatu yang disembunyikan Luke dari kita," potong Kenzi cepat.Keduanya pun lantas duduk dan menatap Luke yang menunduk.Baru beberapa saat Luke berpindah tepat di bawah kedua orang tuanya dan menangis sejadi-jadinya."Luke ada apa ini dan kalian terluka?" Rebecca melihat memar di wajah Kenzi."Ibu, Ayah! Maafkan aku! Aku-aku lah yang mencuri uang perusahaan itu," kata Luke sambil menangis.Ketiganya tetap diam menunggu kalimat selanjutnya, mungkin saja Luke akan menceritakan semuanya malam ini."Uang itu, uang itu kuserahkan pada Violin dan ayahnya!"DuarrrCuaca malam yang mulai hujan dan bergemuruh seperti hati
Apa Kau Percaya Pada Putramu? Ternyata Leon belum menyerah untuk mendapatkan Ralin. Ia menyuruh anak buahnya untuk menangkap Lucy. Dia sudah menyelidiki teman satu apartemen Ralin."Aku sudah bilang tidak tahu, Ralin pergi saat aku sedang bekerja." Lucy tidak berbohong, dia memang sedang bekerja saat itu."Kau pikir aku percaya? Heh! Katakan saja Nona atau Kau akan menyesal karena menutup mulutmu." Anak buahnya membentak Lucy."Aku bilang tidak tahu, kenapa kalian memaksa?" Lucy berteriak tak kalah kencangnya."Oh, Kau berani pada kami, baiklah! Akan kupanggilkan bos kami dan dia akan menjadikanmu wanita penghibur." Anak buah Leon kembali mengancamnya.Lucy tetap menantang meski hatinya jujur sangat takut bila hal itu terjadi."Periksa semua yang ada di rumah ini, bahkan hal kecil sekalipun!" titah kepercayaan Leon, "Kau pegang gadis itu?" perintahnya pada satu orang.Jadilah Lucy di pegang erat agar tidak mengacau. Tidak ada yang luput dari pemeriksaan mereka hingga tiga puluh menit
Menemukan Ralin Dan Kenra "Tuan, tolong lepaskan kami! Kami tidak ada hubungannya dengan pria yang menyuruh kalian!" Ralin memohon pada dua pria itu. Dia sudah melihat siapa di panggilan video itu. Dugaan Ralin terhadap Leon ternyata terbantahkan."Tidak ada yang tahu apa hubunganmu dengan Tuan Derrik, lagi pula kami tidak tertarik mengetahuinya," balas penculik itu lalu terkekeh."Mom, Tangan Kenra sakit!" rengek Kenra. Gadis kecil itu sudah kebanyakan menangis sejak sadar dari pingsannya."Tuan, kalau kalian tidak mau membebaskan saya, tolong bukakan ikatan putri saya!" Ralin memohon untuk putrinya, hidupnya kenapa sangat menyedihkan sekali."Aku melihatnya seperti putriku, buka saja ikatannya!" bisik salah satu dari mereka."Kau gila, bagaimana kalau mereka melarikan diri?" temannya tidak setuju."Kita kunci pintu ini dari luar, beres. Lagi pula anak itu tidak akan mampu membuka ikatan tangan ibunya. " Pria itu punya alasan.Jadilah ikatan Kenra di buka, ia langsung memeluk mommyn
Permohonan RebeccaDarren memutuskan untuk pulang, tidak ingin berlama-lama melihat Ralin dan Kenzi. Sungguh masih ada yang mengganjal di hatinya, tidak mudah melupakan perasaan yang sudah cukup lama, bahkan Darren tidak melirik wanita manapun karena perasaannya pada Ralin."Ralin, nenek juga merasa berat berpisah dari kalian, tapi apa yang dikatakan oleh Nak Kenzi juga benar, kalian tidak bisa tinggal berdua, Nak." Nenek Rose memegang tangan Ralin yang sudah seperti putri baginya.Kenzi baru saja meminta Ralin untuk ikut dengannya, di sana Ralin dan Kenra akan lebih terjaga.Ralin menunduk sesaat kemudian menatap putrinya yang sedang bermain di luar bersama anak tetangga lain.Dia menghela nafasnya dan mengangguk setuju. Rasanya tidak ada lagi alasan untuknya, kehadiran Leon serta penculikan yang dilakukan Derrik sudah cukup mengancam nyawa mereka.Malam itu Kenzi menginap di situ, Ralin membentangkan kasur lantai di ruang tamu. Rumah Ralin tidak terlalu besar jadi ruang tamu dan kam
Orang Yang Mencelakakan Orang TuamuHari-hari berlalu dengan baik, meski hubungan antara Kenzi dan Ralin masih terlihat canggung. Kenra juga sudah mulai bersekolah kembali.Hanya Luke saja yang selalu waspada saat ini, karena takut kalau Derrik menyuruh orang untuk mengikutinya.Masalah tentang uang, Derrik tidak lagi membahasnya, akan tetapi Kenzi masih berusaha mencari bukti. Kenzi yakin pasti ada yang bisa dijadikan bukti untuk perbuatan Derrik. Rasanya tidak rela mengingat banyaknya uang itu dan selama ini mereka berlaku seolah meminjamkan uang padanya dengan syarat agar Kenzi menikahi Violin."Tidak terbayang kalau Violin jadi menantu ibu, perempuan licik." Rebecca belum bisa memaklumi hal itu."Sudahlah, jangan terlalu membencinya, yang penting Kenzi sudah tidak ada ikatan dengannya," sela suaminya, "yang aku risaukan hanya tentang masalah Luke saja saat ini." Tuan Robert selalu memikirkan hal itu karena dia tidak akan sanggup melihay putranya di dalam penjara.^^^^^^Malam ini