Share

Tunangan Darren

Tunangan Darren

Entah cinta atau obsesi yang dirasakan oleh Violin sampai-sampai dia nekat mendatangi kediaman Kenzi yang baru. Violin mencari tahu alamat mereka dan saat itu hanya ada, Ralin dan pelayan di sana.

"Nyonya, sepertinya ada yang menekan bel, saya akan membukakannya," kata wanita paruh baya itu. Dia sedang memasak saat ini.

"Bibi, lanjutkan saja, biar saya yang membukanya," kata Ralin. Ia pun berdiri dengan hati-hati mengingat rusuknya belum terlalu membaik.

Ceklek

"Violin!" ucapnya kala melihat wanita di hadapannya.

"Ralin, boleh aku masuk?" Violin langsung bertanya.

Ralin menatapnya aneh, Violin seperti habis mrnangis, ia pun tidak enak utuk menolak, "Masuklah!" ajak Ralin.

Violin mengikutinya menuju ruang tamu. Ralin langsung duduk dan mempersilahkan Violin.

"Ralin, kedatanganku ke sini karena ingin memberitahumu sesuatu," kata Violin langsung.

"Tentang Kenzi lagi? Sudahlah itu bukan urusanmu," sahut Ralin, ia tampak tidak ramah.

Violin menggeleng, "Ralin, aku-a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status