Share

Bab 5: Masa Lalu yang Tersembunyi

Hari berikutnya di studio produksi Adrian, suasana terasa tegang di antara Alina dan Adrian. Meskipun mereka berusaha untuk tetap fokus pada pekerjaan mereka, kekakuan dalam hubungan mereka terasa nyata. Setelah pertentangan kemarin tentang arah cerita film, keduanya merasa sedikit canggung saat berinteraksi.

Alina duduk di meja kerjanya, menatap layar laptopnya dengan pandangan kosong. Pikirannya melayang ke masalah yang mereka hadapi dalam proyek film, tetapi juga ke kerumitan hubungan mereka dengan Adrian. Dia merasa tertekan oleh beban yang ada di pundaknya.

Tiba-tiba, pintu ruang kerja terbuka, dan Adrian memasuki ruangan dengan ekspresi yang serius di wajahnya. "Halo, Alina," sapa Adrian dengan suara yang sedikit terdengar rendah.

Alina menoleh, tersadar oleh kedatangan Adrian. "Halo, Adrian," balasnya dengan suara yang sama serius.

Adrian duduk di kursi di depan meja Alina, menatapnya dengan tatapan yang penuh pertimbangan. "Saya ingin meminta maaf atas pertentangan kemarin," ucapnya akhirnya. "Saya tahu itu membuat Anda merasa tidak nyaman, dan saya tidak bermaksud membuat Anda merasa seperti itu."

Alina terkejut mendengar permintaan maaf dari Adrian. Dia tidak mengharapkan bahwa dia akan mengakui kesalahannya dengan begitu jelas. "Terima kasih, Adrian," jawabnya dengan suara yang hangat. "Saya juga ingin meminta maaf jika saya terlalu keras dalam pendapat saya."

Adrian tersenyum lega. "Tidak, Anda memiliki alasan untuk pendapat Anda. Saya hanya ingin Anda tahu bahwa saya menghargai kolaborasi kita, dan saya tidak ingin ada ketegangan di antara kita."

Alina merasa lega mendengar kata-kata itu dari Adrian. Meskipun hubungan mereka mungkin tegang di masa lalu, dia merasa bahwa mereka sedang mengatasi masalah itu dengan cara yang dewasa dan matang.

Mereka berdua mulai kembali ke pekerjaan mereka, mencoba untuk kembali fokus pada proyek film. Namun, meskipun mereka mencoba untuk melupakan pertentangan mereka, tetapi ada ketegangan yang masih terasa di udara di antara mereka.

Ketika hari berlalu, Adrian dan Alina terus bekerja keras untuk menyelesaikan skenario film. Mereka berdiskusi tentang berbagai aspek cerita, mencoba untuk menemukan solusi terbaik untuk masalah yang mereka hadapi. Meskipun mereka masih memiliki pandangan yang berbeda, mereka mencoba untuk bekerja sama dengan lebih baik kali ini, berusaha untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan bagi keduanya.

Namun, semakin mereka bekerja bersama, semakin jelas bagi Alina bahwa ada sesuatu yang mengganggu Adrian. Dia bisa merasakan bahwa ada beban yang dia bawa, sesuatu yang membuatnya merasa tertekan. Alina merasa ingin tahu apa yang ada di balik ekspresi serius Adrian.

Suatu hari, ketika mereka sedang berdiskusi tentang perubahan yang perlu dilakukan dalam cerita, Alina memutuskan untuk mengambil langkah lebih lanjut. "Adrian, apakah semuanya baik-baik saja?" tanyanya dengan lembut. "Anda terlihat sedikit terganggu akhir-akhir ini."

Adrian menatap Alina dengan tatapan yang terkejut, seolah-olah dia tidak mengharapkan pertanyaan itu. Namun, setelah sejenak berpikir, dia akhirnya menjawab, "Sejujurnya, saya memiliki masa lalu yang agak rumit. Itu mungkin memengaruhi saya dalam beberapa hal."

Alina merasa tertarik oleh pengakuan Adrian. Dia tidak mengharapkan bahwa dia akan berbagi informasi pribadi seperti itu dengan dia. "Apakah Anda ingin berbicara tentang itu?" tanyanya dengan penuh perhatian.

Adrian ragu sejenak sebelum akhirnya mengangguk. "Baiklah, saya akan memberitahu Anda," ucapnya perlahan-lahan. "Dulu, saya memiliki hubungan yang tidak sehat yang membuat saya merasa terjebak dan tidak bahagia. Itu berakhir dengan pahit, dan saya masih merasa terpengaruh oleh itu kadang-kadang."

Alina mendengarkan dengan penuh perhatian saat Adrian menceritakan kisah pribadinya. Dia merasa terharu bahwa Adrian mempercayainya dengan cerita yang begitu pribadi. Dia merasa bahwa ini adalah momen yang menguatkan hubungan mereka, membawa mereka lebih dekat satu sama lain.

"Terima kasih telah berbagi dengan saya, Adrian," kata Alina dengan suara yang penuh pengertian. "Saya menghargai kejujuran Anda, dan saya ingin Anda tahu bahwa Anda tidak sendirian. Saya di sini untuk mendukung Anda."

Adrian tersenyum, terlihat lega setelah berbagi beban itu dengan Alina. "Terima kasih, Alina," jawabnya dengan tulus. "Saya beruntung memiliki Anda di sini."

Dengan pembicaraan yang jujur ​​dan terbuka itu, hubungan mereka semakin kuat. Mereka menyadari bahwa mereka memiliki dukungan satu sama lain, bahkan di tengah-tengah tantangan dan rintangan yang mereka hadapi. Dengan berbagi beban masa lalu yang tersembunyi, mereka menemukan kedekatan yang lebih dalam dalam hubungan mereka.

Ketika hari berakhir, Alina meninggalkan studio dengan perasaan lega dan puas. Dia merasa bahwa dia telah mencapai tonggak penting dalam hubungannya dengan Adrian, dan dia siap untuk menghadapi masa depan dengan kepala tegak.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status