Malam ini aku duduk sendirian di taman halaman belakang setelah menidurkan Kaendra, malam ini aku pulang ke rumahku dan Devin. Karena Devin sempat memberiku kabar jika ia akan kembali ke Seoul, dan tadi sore aku memutuskan untuk mengajak Kaendra dan Alice kembali ke sini. Aku tidak bisa tidur jadi aku memutuskan turun ke bawah dan saat ini aku di sini sendirian. Manatap langit yang berwarna biru tua dengan bintang-bintang yang bertaburan di langit dan terlihat sangat indah. Aku tersenyum kecil, aku menghela nafas.“Kenapa ada di sini? Apa kamu tidak kedinginan,” ucap seseorang dan aku juga sangat mengenal suaranya. Aku menoleh ke belakang dan tersenyum kecil melihat Devin yang sudah ada di belakangku. Aku pun langsung beranjak dari dudukku dan memeluk Devin dengan erat.“Kamu sudah kembali? Kenapa tidak meneleponku, jadi aku bisa menjemput kamu ke bandara,” ucapku.Devin melepaskan pelukanku dan mencium bibirku sebentar. “Aku ingin memberimu kejutan jadi aku tidak memberi tahu kamu ka
Kami masih saling mengejar kenikmatan di atas sofa ruang kerja Devin, Devin terus melakukannya tanpa berhenti. Aku rasa Devin tidak lelah bahkan dia terus menggodaku agar aku kembali menginginkannya. Beruntung saja ruangan kerja Devin ini kedap suara jadi tidak ada yang bisa mendengarkannya sama sekali.“Dev, apa kamu tidak lelah?” tanyaku pelan, karena jujur saja tubuhku sudah lemas karena aku sudah keluar berkali sedangkan Devin baru beberapa kali namun dia masih kuat saja.“Why? Apa kamu lelah sayang? Kalau begitu kita pindah saja ke kamar,” ucap Devin.Devin lalu menggendongku ala bridel style ke kamar kita berdua dalam keadaan sama-sama bugil, beruntung saja semua penghuni rumah ini sudah pada tidur. Devin merebahkan tubuhku di ranjang dan dia juga merebahkan tubuhnya di sampingku.“Tidurlah sayang, kita istirahat sebentar. Nanti kita lanjutkan lagi, karena aku masih menginginkan dan aku akan membuatmu di kamar seharian,” ucap Devin, lalu dia mencium keningku dengan lembut dan me
Di sinilah aku saat ini bersama dengan Devin, sedangkan Kaendra bersama dengan Alice di Seoul bersama orang tuaku. Aku dan Devin di Maldives selama satu minggu untuk honeymoon, saat ini aku dan Devin berada di Atmosphere Kanifushi Maldives. Di sini sangatlah indah, aku tidak menyangka jika Devin memilih tempat sebagus ini sebagai tempat honeymoon kami. Di mana air laut yang terlihat jernih dengan warna kehijau-hijauan dan hotel di atasnya.“Apa kamu menyukainya?” tanya Devin yang tiba-tiba memeluk tubuhku dari belakang.Aku tersenyum simpul dan menoleh ke belakang. “Tentu saja aku sangat menyukainya Dev, tempatnya sangat indah, rasanya aku juga ingin tinggal di sini,” ucapku.“Apa pun akan aku lakukan untukmu sayang asal kamu bahagia dan tetap berada di sampingku untuk selamanya,” ucap Devin, dia juga mencium tengkukku.Sebenarnya kami juga baru saja sampai di sini akan tetapi Devin sudah memesan tempat ini jauh-jauh hari melalui website agar mendapatkan satu kamar di sini karena
Siang ini aku dan Devin masih berbaring diatas ranjang dan rasanya sangat malas untuk pergi ke luar untuk mencari makan siang. Badanku rasanya juga masih lemas dan pegal-pegal, bagaimana tidak? Jika Devin terus meminta padaku dan kami baru satu jam berhenti istirahat dan itu pun aku yang meminta karena aku benar-benar sangat lelah dan area intiku juga rasanya sakit.Aku lebih memilih memejamkan mataku walau sebenarnya aku tidak tidur, aku juga bisa mendengarkan Devin yang berbicara padaku. Ya, Devin memainkan hpnya, aku juga tidak tahu apa yang sedang dia lakukan dengan hpnya, mungkin saja sedang membalas email dari kliennya atau ada chat masuk mungkin dari Evan, aku tidak mau menganggunya.“Sayang,” panggil Devin.“Hm, ada apa Dev,” ucapku, namun mataku masih terpejam dan bahkan aku juga masih membelakangi Devin.“Aku lapar? Apa kamu tidak lapar hm? Bagaimana kalau kita keluar cari makan,” ucapnya.“Tapi aku malas untuk berjalan keluar Dev,” ucapku. Lalu aku memutar tubuhku menghadap
Siapa yang tidak bahagia jika suaminya selalu memanjakan istrinya, begitu juga denganku. Saat ini aku sangat bahagia, memiliki Devin suami yang sangat aku cintai dan sayangi walau lika-liku perjalanan cinta kami yang sangatlah panjang, akan tetapi kini kami sudah bahagia. Pagi ini aku masih bermalas-malasan di atas ranjang, bergumul dengan selimut sedangkan Devin sedang sibuk dengan laptopnya namun sesekali dia menoleh ke arahku dan tersenyum padaku.“Sampai kapan kamu akan menyelesaikan pekerjaanmu Dev,” ucapku dengan malas.Devin kembali menoleh ke arahku sebentar, lalu fokus kembali ke laptopnya. “Sebentar lagi sayang, memangnya ada hm?” tanyanya tanpa melihatku.“Entahlah, aku hanya ingin di peluk sama kamu,” ucapku, dan Devin hanya mengangguk-anggukan kepalanya.“Sabar sayang, sebentar lagi,” ucapnya, aku meraih hpku di atas nakas, aku membuka lesan dari Alice dimana dia mengirimkan foto bersamanya dengan Kaendra. Ya, mereka habis jalan-jalan bersama dengan eomma dan appa ke
Saat ini Devin dan Alena sedang menikmati siang mereka dengan berenang, mereka menghabiskan waktu mereka berenang di kolom renang yang tersedia di tempat mereka menginap dimana Alena yang hanya mengenakan bikini dan Devin yang mengenakan celana pendek. Mereka berdua sangat menikmati honeymoon mereka walau mereka harus berpisah dengan anak mereka, bahkan Alena yang sudah sangat merindukan Kaendra yang berada di Korea. “Sayang,” panggil Devin, yang saat ini Devin memeluknya dari belakang dengan sangat posesif. “Hm ... ada apa?” tanya Alena menoleh ke belakang. Devin tersenyum saat istri cantiknya itu menoleh kebelakang dan menatapnya. “Apa yang sedang kamu pikirkan hm?” tanya Devin. “Aku merindukan Kaendra,” ucap Alena jujur, dan saat itu juga Devin mencubit hidung Alena dengan pelan. “Aku juga sayang, sabarlah sebentar lagi kita juga kembali ke Korea,” ucap Devin, Alena pun hanya bisa menganggukkan kepalanya, mereka kembali berenang ke sana kemari dan bahkan sekali-kali Devin deng
Seperti biasa rutinitas mereka kembali seperti biasa, dimana mereka sudah kembali ke Korea dan mereka juga sudah kembali ke rumah mereka sendiri, dan pagi ini Alena menyiapkan sarapan untuk suami dan anaknya yang kini kembali ke sekolah lagi setelah liburan. Kaendra yang semakin dewasa dan juga semakin mirip dengan Devin, diama setiap ada waktu luang Kaendra selalu menghabiskan waktunya di perpustakaan untuk membaca buku. Alena yang terkadang masih pergi ke kantor untuk mengecek saja dan kini semuanya yang menghandle Alice. Ya, Alena percaya pada Alice jika dia memang mampu dan bisa di andalkan, karena bagaimana juga Alena sudah menganggap Alice sebagai keluarganya sendiri dan dia juga yakin jika Alice tidak akan membohonginya. “Sayang, kopi aku mana?” tanya Devin yang baru saja datang dan duduk, dan Alena pun menghampiri Devin sambil membawa kopi kesukaan Devin, Alena juga mencium pipi Devin dan mengucapkan selamat pagi pada suami tercintanya. “Hari ini mau bawa bekal atau aku yang
Karena kesibukkan Evan, dimana dia sekretaris dan juga orang kepercayaan Devin. Dimana Devin selalu memberikan Evan kesibukkan setiap harinya dan dia saat ini memerluhkan sekretaris baru. Ya, Devin menyuruh Evan untuk mencari sekretaris penggantinya, karena bagaimana juga Devin sangat membutuhkannya, apa lagi membantu mencatat jadwal setiap harinya dan dia juga ingin sekretaris barunya itu bekerja dengan baik dan teliti, tentu saja juga rajin. Devin yang saat ini sedang duduk di kursi kebesarannya, dia memijit keningnya yang sedikit pusing, dimana dia juga kurang tidur dan pekerjaannya yang sangat banyak, bahkan semalam dia juga tidak dapat jatah dari Alena dan itu membuatnya semakin pusing saja.Tiba-tiba saja pintu ruangannya pun terbuka, memperlihatkan Evan dan seorang wanita cantik dengan menggunakan kacamata, Evan berjalan mendekati Devin. “Tuan, ini sekretaris baru untuk tuan, namanya Sandra, dan aku yakin jika Sandra ini akan bekerja dengan baik, dia lulusan terbaik di luar ne