Share

Bab 105

Kalau Hengky memberitahunya secara langsung bahwa dia menyukai Yuna dan memintanya untuk bercerai untuk menyerahkan posisinya sebagai istri pada wanita itu, dia tidak akan merasa sedih dan malu seperti sekarang.

Kalau dia tidak mendengar suara Hengky, dia bahkan tidak akan percaya bahwa Hengky adalah orang seperti itu. Namun, kenyataannya memang seperti ini. Dia tidak boleh bermimpi.

Winda tersenyum menertawai diri sendiri, mengangkat tangannya untuk menyeka air matanya, lalu berkata, “Ma, aku nggak mau ngomongin hal-hal yang nggak menyenangkan seperti ini lagi, deh. Aku sebenarnya baik-baik saja, Mama nggak perlu mengkhawatirkanku.”

Dia bangkit dari tanah dan membungkuk dalam-dalam ke arah batu nisan itu. “Aku mau pulang dulu, Ma. Sampai jumpa lagi.”

Setelah mengatakan itu, Winda berbalik badan dan meninggalkan kuburan.

Halcyon Cemetary cukup jauh dari perkotaan. Ketika Hengky sampai ke sana, waktu sudah menunjukkan pukul jam tiga kurang.

Dia memarkir mobil dan berjalan kaki ke pemaka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status