Share

Bab 109

Pria jangkung bernama Kak Arif itu menatap Winda dan berkata dengan senyuman jahat, “Anto, ambilkan sebotol anggur.”

“Oke, Kak Arif,” jawab si Pria pendek dan gemuk, berjalan ke meja bundar untuk mengambil sebotol wiski dan berjalan kembali ke sana.

Arif menarik rambut panjang Winda dan berkata sambil tersenyum dingin dingin, “Karena kamu nggak mau minum bersama kami, aku hanya bisa memaksanya!”

Setelah dia mengatakan itu, dia memberikan isyarat mata pada Anto dan memerintahkan, “Paksa dia teguk bir!”

Wajah Anto bengkak dan matanya kecil. Dari penampilannya, dia tampak seperti orang mesum. Ketika mendengar perkataan Arif, dia langsung tersenyum lebar dan ekspresinya berubah semakin mesum.

Mereka menatap Winda dengan tidak sopan. Winda merasa sangat jijik. Melihat Anto membuka botol anggur, ekspresi di wajah Winda menjadi masam. Dia berkata dengan nada dingin, “Kamu berani menyentuhku? Apa kamu tahu siapa aku? Percaya nggak ….”

Sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, Arif memegang da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status