Share

Bab 114

Santo ragu-ragu sejenak, lalu melanjutkan, “Bu, maaf kalau aku lancang. Tapi, kalau Pak Hengky benar-benar ingin membunuh Ibu, mengapa dia harus membahayakan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan Ibu? Aku nggak menyangka Ibu akan mencurigai Pak Hengky.”

Wajah Winda memerah karena malu ketika mendengar perkataan Santo. Dia sangat bingung. Dia benar-benar dia pergi ke Gunung Minami hari itu karena keputusan yang tiba-tiba. Hengky sama sekali tidak tahu. Namun, hal tersebut tidak bisa membuktikan bahwa kejadian itu tidak ada hubungannya dengan Hengky. Lagi pula, dia melihat dan mendengar sendiri Yuna mengatakan hal itu pada Hengky ketika mereka bertemu di rumah sakit pagi ini.

“Lalu, bagaimana kamu mau menjelaskan apa yang dikatakan Yuna?” Winda menatap Hengky dan bertanya dengan suara dingin.

Hengky menatapnya selama beberapa detik dan berkata dengan tenang, “Aku sedang tidur ketika dia datang, jadi aku sama nggak mengetahuinya.”

Winda tertawa dingin dan bergumam dengan suara rendah, “Kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status