Share

Bab 522

Kalimat terakhir Martin membuat raut wajah Hengky menggelap. Dengan wajah dingin Santo berkata, “Tolong jaga ucapan Anda, Pak Martin!”

Martin melirik Hengky dan mengambil selembar tisu basah untuk membersihkan noda darah di tangannya. Hengky melirik Santo dan lelaki itu bergegas mengeluarkan satu buah sapu tangan bersih dari sakunya dan berkata,

“Pak Martin, biar saya bungkus lukanya.”

Karena terlalu banyak mengeluarkan darah, wajah lelaki itu tampak sedikit memucat. Dia berpikir sejenak, tetapi pada akhirnya tetap mengulurkan tangan dan berkata, “Maaf merepotkanmu.”

Santo berdehem dan langsung membungkus luka di tangan pemuda itu. Dengan cepat darah segar merembes dalam sapu tangan tersebut.

“Pak Hengky, kamu orang yang baik juga. Aku sudah mau merebut wanitamu, tapi kamu masih peduli dengan aku. Pantas saja kamu sanggup bertahan dalam pernikahan terpaksa dengan Winda. Bahkan perempuan itu ada hubungan nggak jelas dengan lelaki lain,” ujar Martin sambil mengibaskan tangannya yang terb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status