Share

Bab 527

Saat ini resepsionis di depanya bersikap sangat curiga pada Winda. Namun karena resepsionis tersebut termasuk orang yang profesional, dia tidak menunjukkannya dengan terang-terangan di wajahnya.

Melihat Winda yang enggan untuk pergi membuat resepsionis itu lanjut berkata, “Bagaimana kalau Ibu menghubungi beliau? Kalau beliau setuju, saya akan mengizinkan Ibu masuk.”

Kening Winda berkerut dan dengan ragu berkata, “Saya nggak bisa menghubungi teleponnya, kamu boleh bantu aku?”

Senyuman di wajah resepsionis tersebut sedikit kaku. Sorot matanya terlihat curiga dan sinis. Dia sudah sering bertemu orang seperti Winda. Mereka akan menggunakan alasan yang sama, padahal pada faktanya tidak ada nomor ponsel lelaki itu. Mereka hanya ingin berjudi dengan nasib apakah bisa bertemu dengan lelaki itu.

Winda bisa merasakan arti dari tatapan perempuan itu. Dia mendongak dan resepsionis tersebut bergegas menunduk. Saat Winda tengah berpikir untuk pergi, terdengar suara langkah kaki dari belakangnya.

Set
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status