Setelah sekian lama tidak bertemu, Belle akhirnya bertemu kembali dengan Jordan. Tepatnya di sebuah restaurant mewah di pusat kota New York."Musim dingin begini, mengapa tidak mengenakan mantel lebih tebal?" ucap Jordan, yang sudah mulai memperlihatkan sikap protectivenya."Di dalam ruangan kerjaku bahkan apartemen ada penghangat suhu. Jika harus mengenakan mantel, itu cukup merepotkanku." Balas Belle dengan cukup ketus.Jordan merogoh isi saku celananya dan mengambil ponselJordan merogoh isi saku celananya dan mengambil ponsel."Pergi ke toko pakaian musim dingin, bawakan aku beberapa mantel wanita yang tebal dengan kualitas super." Ucap Jordan, yang sedang berbicara dengan salah satu asistennya.Jordan meletakan kembali ponsel miliknya, dan kembali ke topic utama mereka hari ini.Hanya selang beberapa menit saja, sang asisten sudah tiba di area restaurant."Semua akan dikirim ke alamat apartemenmu." Ucap Jordan, menyodorkan ponselnya pada Belle, dan menunjukan beberapa gambar mant
Saat baru saja melangkah keluar dari dalam restaurant mewah tempat pertemuan Belle dan Jackson.Mereka berpapasan dengan salah seorang bodyguard dari Jordan. Sang bodyguard terkejut melihat Jackson, yang ialah saudara laki-laki pertama dari tuannya.Jackson tersenyum dan memberikan isyarat agar sang bodyguard tetap tutup mulut. Sungguh pilihan yang sangat sulit bagi bodyguard tersebut. Namun, Jackson juga tidak berharap pada bodyguard tersebut.***"Mansion Kediaman keluarga besar Heron"Jackson datang berkunjung ke mansion kedua orang tuanya, setelah sekian lama pergi ke luar kota."Selamat datang kembali, tuan pertama." Ucap para pelayan mansion menyambut hangat kehadiran Jackson."Ayah! Ibu!" Ucap Jackson memanggil kedua orang tuanya, yang sedang duduk menikmati udara segar di area pekarangan mansion."Jackson!" Sambut sang ibu, Mrs. Heron."Ibu semakin cantik saja," Jackson memuji ibunya.Mrs. Heron"Of course. Karena kesuksesan kalian, adalah kebahagiaanku yang membuatku terus aw
"Apartemen Kediaman Izabelle Vedroe""Apa yang telah kulakukan.." ucap Belle, dengan tatapan mata yang sendu."Bukankah, hanya seks yang dia inginkan dariku.." ucap Belle lagi.Kembali merebahkan dirinya, karena hari ini sangatlah melelahkan bagi Belle. Bekerja dan terus bekerja.. itulah yang dapat Belle lakukan saat ini. karena tujuan kebahagiaannya saja sudah tidak ada lagi, Belle hanya memikirkan dirinya sendiri.Masa depan yang akan Belle jalanipun, seakan semua sudah dipegang kendali oleh Jordan. Belle hampir tidak mengerti arti jatuh cinta, semenjak Jordan membuat perjanjian dengannya.Belle kembali berkutat dengan layar laptop di depannya, dan mulai memeriksa kenaikan saham yang kini telah menjadi miliknya."Apakah aku harus masuk ke dalam kehidupan tuan Azkha.. apakah aku harus belajar untuk jatuh cinta.." ucap Belle, dan perasaannya masih sangat risau.Baru saja Belle menyebutkan nama Azkha, sebuah panggilan dari Azkha pun berdering.Belle: "Selamat malam, tuan Azkha?"Azkha:
...Belle masih belum mengerti dengan perasaannya sendiri. Siapakah pria yang sudah benar-benar mampu membuatnya gelisah seperti saat ini...Sejak sekolah, Belle tidak terlalu ingin terbuka dengan teman-temannya. Karena ia pernah dikecewakan oleh salah seorang sahabat baiknya, sahabat yang selalu menaruh rasa iri hati pada dirinya. Karena Belle adalah siswi yang berprestasi, baik di bidang akademis maupun ekskul yang Belle ambil di sekolah hingga kuliah.Terutama para wanita selalu saja isi hati pada Belle, dan mereka terkadang tega menghina Belle. Ayah Belle seorang punjudi pun menjadi alasan bagi mereka untuk terus menghina Belle. Belle tidak ingin melayani orang-orang tersebut, dan tentu saja Belle dikenal dengan julukan di gadis dingin dan kutu buku.Namun, ketika berada di perusahaan Tiger Group, Belle menemukan teman dekat lagi. Belle pun kembali membuka diri terhadap orang lain.***"Café XXX""Ah, aku kira kau sudah tidak ingin lagi bertemu dengan kami, yang hanya pegawai bias
Belle sangat kesal atas tindakan pamer yang dilakukan oleh Jordan padanya. Seolah, Jordan sengaja bertingkah mesra dengan Ryona, demi membuat Belle cemburu."Belle, aku ingin pergi sebentar, kau tunggulah di tempat ini." Ucap Thabita, lalu melangkah pergi.Belle pun duduk tenang, menikmati segelas anggur rendah alkhohol. Pemandangan di depannya cukup membuat Belle sedikit canggung. Semua orang bersama pasangan masing-masing, terlebih lagi Thabita sedang beraksi mendekati Azkha terlebih dahulu.Didukung dengan posisi keluarga Thabita, sehingga ia termasuk kriteria calon menantu dari status sosial yang cukup bagus. Bekerja di perusahaan Tiger Group, merupakan batu loncatan bagi Thabita dalam jenjang karirnya.Selain itu juga, Jordan pun sedang bersama Ryona. Rangkulan tangan Ryona seakan tak ingin lepas dari Jordan.Belle mulai memahami posisi dirinya di antara orang-orang di tempat pesta malam ini."Aku sudah mendapatkan saham milik ayahku..mungkin sudah saatnya aku pergi menjauh.." Be
Tidak hanya Jordan saja, Azkha pun sangat merana setelah kepergian Belle dari sisinya. Hanya Andrew yang tidak gelisah seperti dua pria ini, karena Andrew juga merupakan orang pertama memberi bantuan besar atas kepergian Belle dari kota tersebut.Semua akun media sosial Belle sudah tidak berfungsi seperti biasanya. Belle benar-benar menghapus semua akses data lamanya, dan kini menjadi seorang Maelie Denish...."Mansion Kediaman Jordan Heron"Ryona datang untuk meminta Jordan segera menikahinya, seperti yang telah direncanakan."Nikahi aku!" tegas Ryona, yang kini duduk di depan sofa santai milik Jordan.Jordan masih mengabaikannya, karena yang ada di dalam pikiran Jordan saat ini hanyalah Belle.. Belle.. dan Belle."Jordan! Segera nikahi aku, atau..""Atau apa!" Bentak Jordan, membuat Ryona terkejut."Sudah berapa kali kutegaskan, aku tidak pernah mencintaimu! Namun kau seperti wanita gila yang terus mengancam untuk bunuh diri!" Bentak Jordan penuh emosional. Jika biasanya Jordan mas
"Aku tidak akan bertanya lebih, jika hal itu membuat Nona tidak nyaman. Apapun keputusan Nona, tentu itu sudah yang paling tepat. Namun, aku sudah nyaman memanggilmu Nona Izabelle." Ucap Jackson dengan tersenyum ramah."Terima kasih atas pengertian, tuan Jackson." Ucap Belle sedikit canggung."Nona Maelie tidak perlu sungkan, aku dan bibi Dee sudah lama saling mengenal." Ucap Jackson dengan tersenyum lembut, sangat berbeda dengan Jordan, si pria dingin dan angkuh."Aku adalah anak adopsi keluarga Denish, aku mengubah identitasku, karena aku ingin memulai kehidupan barukudi tempat ini." ucap Belle dengan tersenyum sendu."Apa sebenarnya yang telah Jordan lakukan pada wanita kecil ini? apakah Jordan membuat hidupnya sulit.. apakah Jordan telah mempermainkannya..." Jackson mulai bertanya-tanya dalam pikirannya sendiri tentang kehidupan Belle dan Jordan."Bibi tinggal sendiri, semenjak paman meninggal dalam tugas. Sejak saat itu, bibi sangat kesepian. Namun, jika pada akhirnya dipertemuka
Bugh! Jordan memukul wajah tampan saudara lakilaki pertamanya, Jackson."Apa hubungan kalian sebenarnya? Mengapa Belle berganti identitas?apakah semua ini rencanamu?" Jordan terlihat sangat geram, ia langsung mencari keberadaan Jackson juga Belle ketika baru saja tiba di Prancis."Tuan Jordan.. berhentilah bertindak kasar. Tuan Jackson tidak tahu apapun!"Tegas Belle, manarik tangan Jackson."Izabelle,apa kau tahu, apa yang telah kau lakukan padaku?" Jordan melangkah mendekati Belle, dan nyaris memojokan Belle."Aku sangat tahu, aku bukan anak kecil lagi. Satu hal lagi, aku bukanlah budakmu yang bisa kau gunakan sesuka hati, lalu kau buang ketika kau tidak membutuhkanku lagi! Aku tidak serendah itu! Berhentilah mengusik kehidupanku!" Teriak Belle, lalu menangis sejadi-jadinya."Kau hanya bisa terus mempermainkanku, tanpa peduli perasaanku.. aku juga menginginkan masa depan yang baik.. aku tidak ingin terus berada di dalam lingkar hitammu.. aku lelah bersandiwara sebagai wanita yang kua