”Kediaman Keluarga Jordan Heron & Izabelle”Jordan terlihat sedang cukup sibuk mempersiapkan pakaian yang ia masukan satu per satu ke dalam sebuah koper sedang. ”Sayang, mengapa tidak memberitahukanku, jika kau ingim berkemas?” Tanya Belle, lalu mulai membantu Jordan membereskan pakaian miliknya.”Kau harus lebih banyak beristirahat, sayang. Pekerjaan ini tidak menyita waktuku, oke.” Balas Jordan, yang terlihat begitu mencemaskan kondisi Belle, istri tercintanya.”Aku tahu sayang, tapi jika hanya berbaring dan duduk saja akan sangat membosankan bagiku.” Ucap Belle, lalu memeluk Jordan mesra.Jordan menyentuh kedua tangan mungil Belle dengan hati yang pilu, mengingat permasalahan yang kini sedang ia hadapi. Jordan tidak sanggup untuk berbicara jujur pada Belle, atas segala permasalahan yang sedang dihadapinya.”Aku akan pergi selama beberapa hari ke depan, pengawal akan kuperintahakan tinggal di sini.” Ucap Jordan, yang tidak bisa membiarkan Belle hanya tinggal bersama para asisten ru
”Kediaman Jordan Heron & Izabelle”Ughh... Huhhgg...Belle terus mengerang kesakitan, tatkala Belle mulai merasakan kontraksi pada perut buncitnya. Kehamilan yang sudah saatnya untuk menjalani persalinan. Akan tetapi, saat seperti ini, Jordan justru tidak berada di sisinya. Jordan masih sibuk dengan pekerjaannya di luar negeri.”Nyonya, kita harus segera ke rumah sakit, sekarang!” Ucap salah seorang asisten rumah, dengan penuh kecemasan.”Aku ingin menunggu suamiku kembali, dia sudah berjanji untuk segera datang..” Ucap Belle lirih, dan masih berharap Jordan akan segera datang.Namun, para pekerjanya tidak bisa membiarkan Belle terus berada di dalam rasa sakit terus menerus.Akhirnya, mereka membawa Belle dengan cara sedikit memaksa. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.*** ***•Rumah Sakit Pusat Kota Prancis•”Mengapa bisa seperti ini, terlambat sedikit saja nyawa ibu dan bayi akan berada di dalam bahaya!” Tegas salah seorang dokter spesialis kandungan pada salah seoran
Semua pekerja di kediamannya pun lari berhamburan ke arah ruang tamu. Bersamaan dengan itu, para bodyguard Belle pun mulai menodongkan pistol ke arah Joans. Begitu pula dengan bodyguard dari Joans.”Hentikan!” Bentak Joans pada bodyguardnya.”Pergi kalian dari sini! Pergi!” Bentak Belle, lalu jatuh tersungkur di lantai.Dev dengan sigap meraih tubuh lemah Belle, dan membawa Belle kembali ke dalam ruangan keluarga.”Nyonya, tuan Jordan sudah di pindahkan ke rumah sakit pusat kota hari ini.” Ucap Dev, sembari menenangkan Belle.***Joans melangkah dengan langkah yang tak tentu arah. Joans seakan patah arah, atas apa yang telah ia perbuat. Bukan kemenangan yang ia dapatkan, melainkan rasa bersalah, karena telah mencoba untuk memisahkan keluarga yang utuh Jordan Belle.”Hentikan semua serangan, dan tinggalkan semuanya.” Ucap Joane melalui panggilan telepon.Setelah itu, Joans pun benar-benar pergi jauh ke luar negeri untuk melanjutkan hidupnya. Sedangkan semua aset keluarga Heron ia serah
"Kumohon tepatilah janjimu untuk membebaskan ayahku dari segala hutangnya." Gadis itu memohon dengan tubuh gemetar.Malam ini merupakan malam yang sangat menyedihkan bagi Izabelle Vedrow–atau sebut saja gadis ini Belle. Ia kehilangan pekerjaannya akibat hutang iutang sang ayah yang suka bermain judi dan juga suka memukuli ibunya ketika kalah bermain judi.Dan kini, ayahnya tersebut sedang disandera oleh bos mafia yang menjadi tempat ayahnya meminjam uang untuk berjudi tersebut.Muak dan marah akan keadaan hidupnya, membuat Belle terpaksa harus datang seorang diri ke markas mafia tersebut. "Kau akhirnya datang, jalang kecil." Seorang pria berucap. Rupanya ia telah menanti kedatangan Belle malam itu.Pria itu adalah Jordan Heron, sang boss mafia yang sangat keji dan juga super bajingan.Jordan hanya mengenakan celana jeans, sedangkan bagian tubuh atasnya terekspos bebas. Tubuh yang begitu proporsional, dengan otot yang sangat menggoda iman wanita ketika melihatnya. Senyuman nakal ter
...Besar harapan Belle dalam jenjang karirnya ke depan kelak. Namun, siapa sangka jika aka nada badai besar yang sudah menanti di depannya."Andrew sahabatku, aku tidak akan menyia-nyiakan kebaikanmu.." Belle melangkah maju dengan harapan dan juga tanggung jawab di kedua bahunya.~ ~ ~"Maaf tuan, Nona Belle sepertinya sedang mendapatkan tanggung jawab baru dari atasan yang mengurus pekerjaannya.""Ah begitu rupanya.. baiklah, kau boleh keluar."Pria yang sedang duduk di kursi CEO ialah Jordan Heron sang bos mafia yang telah melakukan transaksi dengan Belle pada malam itu. Sungguh sesuatu yang tidak pernah Belle bayangkan sebelumnya.Selama beberapa pekan Belle bekerja seperti biasanya, dan ia juga masih belum bertemu secara langsung dengan Jordan, si pria yang telah bercinta dengannya di markas mafia pada saat itu...."Nona Belle, kami mengandalkanmu." Ucap para pegawai lainnya, ketika tiba waktu bagi Belle untuk presentasi di depan para klien besar bahkan dari luar negeri. Dikar
"Perusahaan Tiger Group"Sedang sibuk mengerjakan laporan bulanan miliknya, satu pesan nampak jelas di layar ponsel milik Belle."Belle, sore ini aku akan menjemputmu sepulang bekerja. Ada sesuatu yang ingin kutunjukkan." Andrew."Baik boss, siap laksanakan!" Balas Belle.Karena janjinya bersama Andrew, Belle harus segera menyelesaikan pekerjaannya. Akhirnya Belle pun menyelesaikan semua pekerjaan saat menjelang sore hari.~ ~ ~Dari balik pantauan cctv, Jordan fokus pada pergerakan Belle."Mengapa little bitch bergegas pulang.." gumam Jordan, ia terlihat penasaran dan memerintahkan seseorang untuk mencari tahu kemana tujuan Belle sore hari ini.Kring... panggilan telepon di meja kerja Jordan."Tuan, Nona Belle sedang pergi bersama seorang pria, aku sudah mengirimkan gambar mereka di pesan.""Siapa pria itu?" gumam Jordan yang terlihat tidak senang. Karena sumber kesenangannya adalah mengusik Belle dan dengan sengaja memberikan pekerjaan berat pada Belle.Ketika membuka isi pesan gamb
Karena perbuatan ayahnya, Belle harus menanggung hal memalukan seperti ini. Jordan bahkan sudah mengklaim bahwa Belle hanya akan menjadi miliknya seorang. Tak ada yang dapat Belle lakukan, jika Jordan sudah bertindak atas kehidupannya."LONGUE BAR"Jordan duduk dengan kepala menengadah ke atas."Tuan, aku akan menemanimu malam ini.." ucap salah seorang wanita penghibur di tempat tersebut, yang merupakan kegiatan biasa Jordan ketika datang."Pergilah! Aku sedang tidak berselera!" Jordan mengusir wanita yang datang padanya."Mengapa tuanku? Bukankah tuan membutuhkan..—""Jika kukatakan pergi! Maka pergilah, jalang menjijikan!" Melihat Jordan yang marah, wanita itu pun bergegas untuk pergi dari sana."Sial! Mengapa bayangan jalang kecil itu selalu menghantui pikiranku.." Jordan kehilangan fokus, tatkala bayang-bayang Belle terus menari indah di kepalanya.Jordan meneguk segelas minuman beralkhohol tinggi, dan akhirnya tubuhnya pun ambruk.... ....Menjelang pagi, Jordan akhirnya terbangu
"Apakah hutang ayahku masih belum selesai?" ucap Belle ditengah suasana panas mereka. "Tentu saja, sekali berada didalam dekapanku, maka seterusnya akam selalu seperti ini.." ucap Jordan. Menjilati daun telinga Belle, lalu merebahkan tubuh Belle ke atas kasur. Membuka lebar paha Belle dan menjilati seluruh tubuh Belle, dari ujung kaki hingga ujung wajah. Ahkk hh hahhkkk desah panjang Belle, sungguh sesuatu yang tidak akan mampu untuk Belle tahan lagi. "Semakin pria ini menguasaiku, maka semakin ingin lebih aku disentuh olehnya.. apakah aku sudah gila.." Belle mulai mengutuki dirinya sendiri, yang mulai menikmati setiap sentuhan dari Jordan Jordan mengeluarkan kejantanan miliknya, dan mengarahkan ke mulut Belle. Belle awalnya menggeleng tidak ingin melakukan oral seks. Namun Jordan justru menyodorkannya secara paksa dan Belle terpaksa melakukan oral seks untuk pertama kalinya. Ahkk "Yes! Very good, little bitch!" Ucap Jordan yang sedang merasakan nikmatnya ketika mulut mungil Bel