Share

BAB 16

Silia menyapu pandangan ke sekeliling. Melihat keadaan sekitar ia berpikir, untuk siang hari saja terasa cukup menyeramkan, apalagi kalau malam.

“Mari masuk ke dalam Ma.”

Lamunan Silia buyar saat mendengar Roby mengajak mereka masuk.

“Tetangganya lumayan jauh ya?” Amira beropini.

Dan dalam kalimatnya, seakan ada nada khawatir terhadap keselamatan sang putri.

“Saya memang sengaja Ma, karena kami nggak mau ada yang mengganggu hidup kami. Mama tahu sendiri, biasanya tetangga suka ikut campur dan berkomentar soal hidup orang lain. Saya nggak suka kalau ada yang membuat Silia kepikiran dengan omongan nggak baik dari orang-orang. Silia sedang mengandung, bisa berbahaya buat bayi kami. Lagi pula, jujur aja. Kemampuan saya hanya bisa menyewa rumah seperti ini.”

Jawaban Roby terselip kejujuran dan sedikit kebohongan. Silia agak tersanjung saat mendengar Roby mengatakan ‘bayi kami’.

“Kenapa nggak bilang aja biar kami bantu carikan rumah yang lebih layak? Eh--- maksud Mama, mungkin rumah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status