Share

BAB 17

“Ada kecoa!”

Roby mengendurkan badannya yang tadi sempat tegang.

“Cuma kecoa? Kamu teriak sampe kayak gitu Cuma karena kecoa?” ucap Roby kesal.

“Kecoa bahaya. Kalau terbang, bisa masuk kuping.”

“Kata siapaaa?!”

“Kali aja....” Silia baru sadar kalau ia baru saja membuat cowok itu marah.

Sekarang, malah ia yang jadi cemberut.

“Biarpun Cuma kecoa kan, aku takut.”

Roby membuang nafas. “Sekarang udah nggak apa-apa kan? Aku mau tidur.” Katanya sambil berbalik badan.

“Anu, Roby--- kenapa nggak tidur di dalam sini aja?” tanya Silia ragu.

Sebenarnya ia malu menawarkan itu, tapi rasa takut mengalahkan rasa malunya.

“Memangnya kenapa kalau aku tidur di luar? Jujur aja aku nggak nyaman kalau harus tidur sekamar dengan kamu, biarpun nggak ngapa-ngapain.”

Silia menelan ludah. “Aku takut. Di sini banyak pocong.”

“Tahu dari mana di sini banyak pocong?”

“Di sekitar rumah ini banyak pohon pisang. Katanya pocong suka duduk di bawah pohon pisang.”

Roby nyaris tertawa mendengar jawaban polo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status