Fani tercengang. Dia hanya bilang seperti itu, tapi bisa-bisanya Felicia yang biasanya galak padanya di rumah merasa sedih mendengarnya? Bahkan sampai berlari ke rumah. Apa dia mau mengadu ke Mama?Memikirkan hal itu, Fani buru-buru berlari masuk ke dalam rumah. Dia tidak boleh membiarkan Felicia mendapatkan kesempatan untuk mengadu. Apa gadis desa itu mengubah cara mainnya agar mendapatkan simpati dari ibu mereka?Saat Fani masuk ke dalam rumah, dia melihat Felicia duduk di samping ibunya sambil membicarakan sesuatu. Ketika melihatnya masuk, Felicia berhenti bicara. Tak perlu ditanyakan lagi, dia sudah tahu kalau Felicia sedang mengadu pada ibu mereka. Ekspresi orang tua, kakak dan kakak iparnya juga agak berbeda.“Ma.” Fani berjalan cepat menghampiri Patricia, menyelip di antara Felicia dan ibunya, memaksa Felicia untuk menyingkir. Dia memegang lengan ibunya dengan penuh kasih sayang dengan kedua tangannya, lalu berkata, “Ma, jangan dengarkan perkataan Felicia. Aku nggak melakukan ap
Di keluarga Gatara, suara anak perempuan-lah yang paling didengar. Sebagai putri tunggal Patricia, Felicia yang berstatus sebagai pewaris saat ini dan akan mengambil alih posisi kepala keluarga di masa depan, sangat didengar suaranya. Hal itu karena para kakak laki-lakinya tidak memiliki hak waris. Apalagi para menantu perempuan keluarga itu, tak perlu dibahas lagi. Meski keluarga ini dikuasai oleh wanita, tetapi hanya wanita yang ber-marga Gatara-lah yang berhak untuk didengar. Bukan para menantu.“Sudah, aku saja masih terengah-engah sekarang. Ngapain kalian ribut?” Patricia angkat bicara, “Aku sudah janji akan ganti mobil baru untuk Felicia. Aku nggak akan ingkar janji. Kalau ada yang keberatan, telan sendiri.”“Felicia adalah pewaris keluarga kita. Malu-maluin kalau dia bawa mobil tua kemana-mana. Dia yang sekarang jadi wajah keluarga Gatara. Kalau dia memalukan, keluarga Gatara juga malu. Ganti mobil buat dia juga demi menjaga wajah keluarga Gatara,” tambah Patricia lagi.“Fani,
Patricia menikah dengan seorang pria bermarga Vikar, yang dalam keluarga Gatara dikenal sebagai Pak Cakra Vikar atau Pak Cakra. Anak-anak laki-laki mereka juga mengambil nama belakang dari sang ayah. Sejak muda, sejak hari Cakra memutuskan untuk menjadi menantu laki-laki dari keluarga Patricia, sudah ditakdirkan bahwa dia tidak akan pernah bisa berdiri tegak di hadapan Patricia; Cakra selalu berada di bawah tekanan sang istri. Namun, Cakra beruntung karena Patricia memang mencintainya pada awalnya. Mereka berdua memiliki ikatan emosional yang kuat. Di hadapan anak-anak dan para pelayan, Patricia selalu berusaha menjaga martabat suaminya untuk membangun kewibawaannya. Hanya di depan anak-anaklah Pak Cakra merasa menjadi kepala keluarga yang sebenarnya.Felicia, mendengar ucapan ayahnya, tersenyum sinis dan berkata, "Aku nggak pernah berpikir untuk menjadikan Pak Riko sebagai menantu keluarga kita, kok. Aku ‘kan sudah jelaskan dengan sangat jelas bahwa aku ke sana untuk mengunjungi Pak
Hati Fani terasa hancur saat memikirkan pujaan hatinya harus berubah menjadi gay gara-gara Ricky. "Mana mungkin Pak Rhoma mikir gitu, sih? Apa mereka ingin mendekati keluarga Adhitama? Seberapa pun keluarga Adhitama berkuasa dan kaya, mereka ‘kan ada di Mambera, jauh dari sini. Meski keluarga Adhitama punya bisnis di Cianter, tapi memangnya mereka bisa sebanding sama Aurora Group? Nggak ada alasan bagi Pak Rhoma untuk merendahkan diri demi menyenangkan Ricky.""Faktanya, Ricky itu menjengkelkan, loh. Berapa banyak wanita di Cianter yang benci dia? Kalau saja membunuh itu legal, dia mungkin sudah mati berkali-kali." Fani benar-benar mengutuk Ricky dalam hatinya.Setelah diam sejenak, Patricia berkata, "Urusan seperti ini, kita sebagai orang luar nggak bisa ikut campur. Semua tergantung sama apa yang diinginkan Riko. Kalau misalnya dia benar-benar menyukai Ricky dan ingin melawan norma untuk terus bersama dengannya, ya nggak ada yang bisa menariknya kembali.""Pak Rhoma dan istrinya mem
Bertahun-tahun telah berlalu, orang-orang tua itu kini telah berada di usia senja. Mungkin saja, kehidupan saat ini tengah menguji mereka. Bisa jadi mereka sudah menjadi nenek atau buyut, sibuk mengurus cucu setiap hari. Andai kata memang benar kata mereka bahwa kedua keponakannya ditemukan, itu takkan membawa bahaya apa-apa bagi Patricia. Toh, Patricia berhasil menghentikan beberapa orang tersebut dan sudah memberi mereka peringatan keras. Patricia juga tidak khawatir jika kedua keponakannya itu kembali untuk menuntut balas atau berebut kekuasaan. Bagaimana pun juga, Patricia sudah bertahun-tahun menjadi kepala keluarga, mengendalikan kekuasaan besar keluarga Gatara. Jadi, meskipun kedua keponakannya itu ditemukan, memangnya apa yang bisa mereka lakukan untuk bersaing dengan Patricia?Jika keponakan-keponakannya itu memang memiliki kemampuan misalnya, dulu saja Patricia bisa mengenyahkan mereka, kini dia juga pasti bisa memastikan mereka tidak kembali lagi!Patricia, tentu saja, be
Meski Ricky sudah merencanakan semuanya dengan matang, tapi dia tidak yakin Rika akan terperangkap. Bagaimanapun juga, Rika telah menyamar sebagai pria selama lebih dari dua puluh tahun. Membuatnya melepas topeng dan menghadapi realitas sebagai seorang wanita bukanlah hal yang mudah. Ricky bahkan sempat berpikir Rika akan menghabiskan malam hanya untuk menontonnya berenang. Setelah menunggu cukup lama, Rika tak kunjung muncul. "Jangan-jangan dia berubah pikiran?" gumam Ricky. Ketika Ricky berdiri dan hendak memeriksa ruang ganti, pintunya terbuka. Rika keluar dengan tangan menyilang di dada, berjalan dengan canggung. Melihatnya seperti itu, Ricky tidak bisa menahan tawa. "Aku kira kamu ketiduran di dalam, sudah mau aku periksa, eh kamu malah keluar," kata Ricky sambil tertawa. "Rika, mana kepercayaan dirimu? Kamu kelihatan canggung banget sampai nggak berani angkat kepala gitu."Rika mengabaikan Ricky dan tetap dengan tangan menyilang di dada. Akan tetapi, Rika tidak lagi berjalan c
Ketika Rika naik, ternyata Ricky sudah naik terlebih dahulu. Ricky pasti sudah berada di ruang ganti karena tidak terlihat di sekitar Rika berdiri. Tanpa banyak pikir, Rika pun menuju ruang ganti. Setibanya di sana, Rika baru menyadari bahwa pakaian pria yang tadi dia lepas, termasuk 'otot dada' palsu yang dia gunakan untuk menyamar sebagai pria, sudah tidak ada. Hanya ada satu set pakaian wanita tersisa di sana. Tak perlu ditanya lagi, pasti Ricky yang telah memanfaatkan kesempatan ketika Rika asyik berenang, menyelinap ke ruang ganti wanita dan mengambil pakaian yang tadi Rika lepas. Ricky secara tidak langsung memaksa Rika untuk mengenakan dress. Rika belum pernah mengenakan dress sebelumnya. Rika pun keluar dari ruang ganti wanita dan menuju ke ruang ganti pria, sambil mengetuk pintu dan berteriak, "Ricky, kembalikan semua pakaian dan barang-barangku.""Sudah aku rapikan semuanya, nanti setelah pulang baru aku kembalikan," suara Ricky yang nakal terdengar dari dalam.Rika, deng
“Dress cantik itu aku pilihkan sendiri loh buat kamu. Malah nggak dipakai. Paling nggak pakai kek sebentar, kasih aku lihat gimana kamu kalau lagi pakai pakaian wanita,” ujar Ricky sambil memberikan pakaian yang Rika lepas sebelum berenang. "Ya sudah, sana ganti baju. Jangan sampai masuk angin."Dengan wajah tertekuk, Rika menerima pakaiannya dan kembali ke ruang ganti wanita, lalu dengan keras membanting pintu. Rika memang marah pada Ricky, tapi dia juga sadar bahwa Ricky menyerah begitu saja saat mendengar dia bersin, itu karena Ricky khawatir Rika akan kedinginan. Setiap kali Ricky bertingkah tidak tahu malu, dia selalu bisa membuat Rika sangat marah. Akan tetapi, Rika tidak bisa mengingkari bahwa saat Ricky menunjukkan perhatiannya, itu selalu terasa seperti mata air hangat yang memberikan kehangatan di lubuk hati Rika.Untuk kembali berpenampilan sebagai pria, Rika membutuhkan waktu yang lebih lama. Ricky yang telah berganti pakaian, berbaring di kursi tepi kolam, menatap langit