Mereka memiliki kolam renang di rumah, tapi sudah lama sekali Rika tidak berenang. Alasannya, Rika takut orang lain tahu kalau dia adalah perempuan. "Awalnya dia nggak mau masuk ke air, cuma diam berdiri di tepi kolam lihat saya berenang. Setelah saya bilang, kalau nggak renang sama saja dengan sia-sia datang ke sini, dia baru berpikir sejenak sebelum akhirnya masuk ke dalam air. Saya tadi juga sudah siapkan pakaian perempuan buat dia, tapi dia nggak mau pakai," ujar Ricky dengan raut wajah masam. Dia menyesal karena tidak bisa melihat Rika berpakaian sebagai perempuan.Ricky menoleh ke arah tiga orang anggota keluarga Arahan di depannya. Ronald hanya tertawa dan berkata, "Jangan lihat aku. Aku sama Kak Rika sudah jadi ‘brother’ selama lebih dari dua puluh tahun. Aku saja sama sekali belum pernah lihat dia berpakaian perempuan. Tanya saja sama orang tua kami, mungkin mereka ingat."Bu Cathy berkata, "Sejak kecil, Rika memang kami besarkan sebagai laki-laki. Pakaian yang dia pakai ngga
“Kukira kamu dan kayak sudah ada kemajuan,” ujar Ronald.Pak Rhoma mengomeli anaknya, "Pikiranmu itu yang nggak benar. Jangan anggap Ricky juga seperti itu, Ricky ini laki-laki sejati. Papa dan Mama tahu gimana harus menilai orang." Rhoma sangat mengagumi Ricky sejak pertama bertemu dan ingin sekali menarik anak muda ini ke dalam keluarga Arahan sebagai menantu. Tidak disangka, nenek dari keluarga Adhitama juga memiliki pandangan yang tajam. Tanpa mereka ketahui, Nenek Sarah sudah memilih putri mereka untuk Ricky. Sejak mengetahui putri mereka adalah pilihan nenek Sarah untuk Ricky, Pak Rhoma dan istrinya benar-benar memperlakukan Ricky sebagai menantu. Mereka juga merasa pilihan Nenek Sarah sangat benar.Rika adalah anak yang tak banyak bicara, dia selalu serius. Rika cocok dipasangkan dengan Ricky yang sangat supel dan ramah. Dengan begitu, kehidupan rumah tangga mereka nanti tidak akan kaku dan membosankan. Dengan Ricky yang pandai mengobrol, mereka berdua tidak akan kekurangan ba
Keluarga Arahan seakan memikirkan segala cara untuk membantu Ricky mendapatkan hati Rika. Tapi, apakah Rika yang baru berusia 28 tahun itu sudah sudah sampai ke usia di mana dia harus segera menikah?***Di depan pintu gerbang vila keluarga Hermawan, terparkir beberapa mobil yang enggan membunyikan klakson karena takut membuat Shenny yang berada di dalam vila mengetahui kehadiran mereka. Stella, yang sedang duduk di salah satu mobil, segera mengambil tasnya dan bersiap untuk turun. Tiba-tiba, seorang pria yang dia sewa untuk berpura-pura menjadi Stefan dan berpose mesra bersamanya, memeluk pinggang Stella dari belakang. "Stella, temani aku dulu, boleh nggak?" pinta pria tersebut. Meski pria itu tahu bahwa Stella hanya menganggapnya sebagai pengganti dan semua kemewahan seperti mobil mewah dan pengawal hanyalah sebuah kamuflase yang dibuat oleh Stella, dia tetap merasa terhormat. Bahkan jas yang dikenakannya adalah hadiah dari Stella.Setiap kali Stella melihatnya berdandan dengan ja
“Ngapain berdiri di situ? Sini!” Pak Petrus berseru dengan suara keras. Karena tak ada jalan untuk menghindar, Stella memaksakan senyum, berjalan mendekati ayahnya sambil bertanya, "Papa pulang? Kok nggak bilang-bilang dulu?" Pak Petrus tidak baru saja pulang; dia sudah pulang sejak setelah menerima keluhan dari Stefan. Akan tetapi memang, Petrus tidak langsung pulang ke rumah. Sebaliknya, dia mengikuti putrinya dari kejauhan, memastikan bahwa putrinya memang bersama seorang pria yang sangat mirip dengan Stefan. Setelah memastikannya, barulah Petrus pulang ke rumah malam ini. Pak Petrus tidak menjawab. Stella melirik ke ibunya yang duduk di samping. Ibunya itu tampak ingin berkata sesuatu, tapi urung. Shenny memberi kode dengan matanya kepada putrinya, lalu melihat ke arah suaminya. Dia berusaha memberitahu dengan pandangannya bahwa ayah Stella sedang sangat marah. Stella teringat bahwa dia meminta 'Stefan palsu' itu untuk mengantarnya pulang. Apa mungkin orang tuanya melihat? Ste
Pak Petrus benar-benar merasa kecewa kepada anak perempuannya. Selama lebih dari dua dekade, Petrus telah menghabiskan waktu dan tenaga untuk membesarkan anak satu-satunya itu. Petrus berharap Stella dapat meneruskan estafet kepemimpinan di Krama Group. Dulu, putrinya selalu bisa membuatnya bangga. Akan tetapi, segalanya berubah sejak Stella bertemu dengan Stefan. Kini, Stella mulai mengecewakannya.Shenny, sang ibu, sama sekali tidak mengetahui perihal Stella yang berhasil menemukan seorang pria untuk berpura-pura menjadi Stefan. Semuanya Stella lakukan tanpa sepengetahuan ibunya. Bagi Stella, pria tersebut hanyalah pengganti; hatinya sebenarnya masih tertuju pada Stefan.Setelah mengirimkan foto-foto tersebut kepada Olivia, Stella tidak mendengar kabar apa pun lagi. Stella berpikir foto-foto itu kurang menggugah. Dia berencana untuk mengambil foto yang lebih intim dan mengeditnya agar terlihat seperti foto skandal, kemudian mengirimkannya lagi ke Olivia. Jika Olivia masih memilih
Stella menutupi wajahnya yang terasa panas terkena pukulan. Dia menatap ayahnya dengan tatapan tidak percaya. Bagaimana mungkin sang ayah memukulnya! Sebagai satu-satunya anak dari orang tuanya, Stella selalu dimanja sejak kecil. Meski pun ayahnya mendidik dengan sangat ketat, tapi Petrus tidak pernah memukul Stella sebelumnya.Sekarang, hanya karena Stella menyukai seorang pria, ayahnya sampai memukulnya. Air mata kekecewaan Stella pun berjatuhan.Shenny yang merasa kasihan, segera bangkit dan mencoba melepaskan tangan Stella dari wajahnya sambil berkata kepada suaminya, "Kamu nggak bisa bicara baik-baik apa, ya? Kenapa sampai harus memukul Stella?”"Stella, kalau sampai tamparan Papa ini nggak bisa bikin kamu sadar, kamu nggak perlu lagi masuk ke Krama Group. Papa nggak bakal menyerahkan Krama Group kepada orang yang akan malah merusak perusahaan. Bahkan jika orang itu adalah anakku sendiri!""Stella, Papa tetap pada pendirian Papa. Buang jauh-jauh harapanmu itu. Stefan bahkan nggak
Shenny berlari keluar rumah. Sebelum naik mobil, Pak Petrus meninggalkan pesan kepada istrinya, "Cobalah kamu bujuk Stella, apa dia mau terus jadi orang ketiga dan menanggung celaan seumur hidupnya, atau tetap seperti biasanya? Biar dia pikir-pikir dulu sebelum berbicara padaku. Kalau belum bisa memutuskan dengan benar, nggak usah hubungi aku. Anggap saja aku nggak punya anak itu.”Shenny hanya bisa terdiam. Petrus memerintahkan sopir untuk mengemudi. Tak lama, dia meninggalkan rumahnya. Shenny kembali ke dalam dengan perasaan tak berdaya. Saat melihat putrinya duduk di sofa sambil menangis diam-diam, Shenny merasa sangat kasihan. Dia mendekati dan menegur Stella dengan menunjuk-nunjuk, "Stella, kamu ini sudah dididik baik-baik sama orang tua dari kecil, kok bisa-bisanya kamu berbuat seperti itu?”"Pak Stefan dari Mambera itu, ya? Dia memang pria yang sangat baik, tapi sebaik apa pun dia, dia sudah punya istri. Dengan kamu mengejarnya sampai mengirimkan foto-foto tak senonoh kepada
"Kami yang nggak mendidikmu dengan baik. Kami nggak bisa menanamkan nilai-nilai yang benar padamu, membuatmu terjerumus ke jalan yang salah. Ini semua salah Mama.”"Ma, maaf, aku salah." Stella bukanlah orang yang bodoh. Ketika ayahnya dengan tegas memintanya untuk memilih, jelas dia tidak boleh memilih Stefan. Stella tidak bisa kehilangan segala yang ia miliki saat ini.Stefan, pada akhirnya hanya menjadi orang lewat dalam hidupnya, seseorang yang dia inginkan tetapi tidak bisa dipertahankan lagi.Shenny menghela nafas, "Papa dan mama nggak mau cuma denger kamu minta maaf. Kamu harus buktikan dengan tindakan. Stella, kami harap kamu nggak bikin kami kecewa lagi. Mama mau naik ke atas. Kamu istirahat saja dan pikirkan baik-baik.”Setelah berkata demikian, Shenny pergi naik ke atas. Stella ditinggalkan sendiri di sofa, dia terkadang menangis sedih, terkadang dipenuhi kemarahan.Shenny sangat mengerti putrinya. Tidak mudah bagi putrinya untuk benar-benar melangkah keluar dari situasi ini