Di ibu kota.Setelah kembali dari Kota Hanggola, Robert langsung mendapatkan kabar dari Hannes bahwa dia telah menemukan Christina dan sedang di dalam perjalanan pulang.Hal pertama yang dilakukan oleh Robert adalah memberi tahu kabar baik ini kepada Suzy."Baguslah. Sekarang kita bisa menantikan pernikahan yang akan dilangsungkan satu minggu lagi dengan tenang." Suara Suzy terdengar lega dan santai.Sebelumnya, setiap hari Suzy selalu khawatir. Seandainya Christina tidak ditemukan, bagaimana pernikahan akan berlangsung?Akhirnya, Suzy bisa meletakkan kekhawatirannya dan bernapas lega. Dia menggenggam ponsel, lalu berkata dengan girang, "Selagi masih ada waktu, aku harus mempersiapkan hadiah pernikahan untuk Joris.""Em, aku saja yang menyiapkannya," jawab Robert, lalu menimpali, "Kita berdua cukup memberikan satu hadiah."Setelah tertegun sejenak, Suzy baru menyadari. Robert menyarankan untuk memberikan satu hadiah bukan karena pelit, tetapi karena mereka adalah satu keluarga.Suzy te
Setelah Nolan berjalan agak jauh, tiba-tiba Billy teringat sesuatu dan segera mengejarnya."Pangeran, utusan Negara Prihanda akan tiba dua jam lagi. Katanya, putri Negara Prihanda juga ikut datang. Raja meminta Anda untuk menyambut mereka," kata Billy.Begitu mendengar ucapan Billy, Nolan sangat terkejut. Dia menoleh dan memelototi Billy. "Apa katamu? Kenapa aku tidak tahu?"Billy menunduk kebingungan, dia berusaha untuk menghindari tatapan Nolan. "Mungkin ... Raja ingin memberikan Anda kejutan."Kejutan?Nolan tersentak dan membelalak. "Kejutan?! Dia justru ingin menakut-nakutiku."Nolan baru bernapas lega setelah berhasil memisahkan Joris dari Christina yang palsu dan jelek, tapi sekarang malah datang masalah yang baru.Nolan pernah mendengar rumor yang beredar mengenai penampilan putri tersebut. Seketika, Nolan merasa sesak napas saat membayangkannya. Gila, 100 kg?!"Aku tidak mau, kamu saja yang pergi menyambut mereka," jawab Nolan.Nolan menjawab dengan ketus, lalu langsung pergi
"Ayah, tadi ...," gumam Nolan.Tanpa menunggu Nolan menyelesaikan kalimatnya, Charles langsung menyela dengan dingin, "Bukankah seharusnya kamu sedang pergi menyambut Putri Negara Prihanda? Kenapa belum pergi?"Raut wajah Charles terlihat dingin. Tanpa sungkan-sungkan, dia memperingatkan, "Meskipun negara kecil, Prihanda terletak di persimpangan Benua Timur dan Barat yang selalu menjadi sengketa. Kita membutuhkan negara mereka untuk mengatasi monster yang datang dari barat. Pernikahanmu dan Putri Negara Prihandra akan memengaruhi stabilitas hubungan kedua negara."Nolan mengerutkan alisnya. "Tapi Ayah .... Putri Negara Prihanda sangat gendut."Putri Negara Prihanda bernama Shaleta Manesh. Berdasarkan rumor yang beredar, dia memiliki tubuh yang gemuk dan wajah yang jelek."Aku tidak peduli! Kamu tetap harus menikahinya!" Charles memelototi Nolan, nada bicaranya terdengar sangat marah. "Pernikahan ini bukanlah permainan. Kamu harus memperlakukannya dengan baik. Mengerti?"Nolan menundukk
Sesaat mendengar ucapan Suzy, Robert agak terkejut dan tidak menyangka.Robert menatap Suzy dengan penuh kekaguman, lalu memujinya tanpa ragu, "Istriku memang hebat!"Tiba-tiba, senyuman Suzy menjadi kaku. Dia menatap Robert dengan keheranan dan bertanya, "Robert, kamu memanggilku apa?""Istriku!" Robert menjawab dengan santai, lalu menjelaskan, "Cepat atau lambat, kamu akan menjadi istriku. Jadi, tidak ada salahnya aku memanggilmu seperti itu. Oh iya, bagaimana kalau kamu juga memanggilku dengan sebutan suami?""Jangan mimpi!" Suzy memelototi Robert dengan kesal. Seketika, wajahnya langsung memerah dan malu.Robert tidak berkata apa-apa, dia hanya memalingkan wajah sambil tersenyum.Untuk mencairkan suasana, Suzy pun mengganti topik pembicaraan. Dia menunjukkan ekspresi yang serius untuk menutupi rasa malunya. "Ada satu hal yang harus aku beri tahu.""Katakan!" jawab Robert sambil berpose serius."Ivan bilang, kondisi Nenek sudah membaik setelah operasi. Setiap organ tubuh juga berfun
Sikap Angela yang berlebihan menyiratkan dengan jelas isi pikirannya.Robert melirik Suzy, tapi raut wajah Suzy terlihat sangat datar, seolah-olah semua ini tidak ada hubungannya dengan dia.Robert menarik kembali tatapannya. Dia menatap Angela selama beberapa detik sambil berpikir.Setelah merenungkannya sejenak, Robert mengacuhkan ajakan Angela untuk berjabat tangan, lalu melangkah maju dan berbicara dengan santai, "Kapan kita pernah bertemu?" Angela tertegun sambil membelalak. Dia marah dan panik karena mengira kalau Robert benar-benar sudah lupa. Namun, dia sadar, dia tidak boleh bertindak gegabah.Angela memaksakan diri untuk tetap tersenyum dan mengingatkan, "Kita pernah bertemu saat bermain ski. Waktu itu kamu sedang berendam di ruangan VIP. Pak Robert, aku bernama Angela Zhang."Tiba-tiba, Robert mengangkat wajahnya dan berkata, "Oh, ternyata putrinya Pak Hugo. Maaf, aku tidak memperhatikan wajahmu."Angela tersentak, dia tidak bisa berkata-kata ....Tidak memperhatikan? Maksu
Robert menatap Hugo dengan serius. "Bagaimana kalau aku menginginkan lebih daripada posisi direktur?"Hugo tercengang, lalu disusul dengan suara tawa. "Hahaha. Hanya posisiku dan Canelius yang berada di atas ketiga direktur. Canelius adalah wakil ketua kamar dagang. Jangan-jangan ... kamu menginginkan posisi Canelius?"Robert hanya tersenyum kecil sambil mendengarkan Hugo yang menambahkan, "Hal itu bukanlah perkara yang mudah. Bagaimanapun, dia adalah wakil ketua dan telah mengabdi selama bertahun-tahun. Kalau begitu datang aku langsung memberikan posisi Canelius kepadamu, anggota yang lain pasti tidak akan menerimanya. Apalagi, kamu juga tahu bahwa aku dan Canelius bersahabat ....""Pak Hugo tidak perlu cemas." Robert menyela Hugo yang tampak kebingungan, lalu tersenyum dan berkata, "Aku hanya bercanda."Kemudian, Robert melanjutkan, "Aku akan bergabung.""Wah, baguslah!" Hugo langsung menjabat tangan Robert dengan bersemangat. "Dengan bergabungnya Pak Robert, aku yakin, kamar dagang
Setelah mendapatkan kartu nama Robert, Angela pun pergi, sedangkan Suzy masuk kembali ke dalam hotel. Saat ini, Robert masih menunggunya di dalam ruangan."Bagaimana? Apakah Hugo berasal dari Klan Youlan?" tanya Robert.Suzy menggelengkan kepala sambil menghela napas."Dia bukan berasal dari Klan Youlan?" Robert tampak terkejut.Suzy berkata sambil berpikir, "Sejak tadi, aku terus memperhatikan reaksinya. Dia sama sekali tidak memedulikan kalung yang aku pakai. Anehnya, sikapnya itu tidak terlihat seperti sandiwara.""Tidak hanya itu, selama memapahnya, aku juga tidak merasakan reaksi yang muncul dari dalam tubuh Hugo. Saat Cole berada di dekatku, reaksi yang muncul tidak seperti ini," ujar Suzy.Robert mengangguk, dia setuju dengan kesimpulan Suzy. Namun, di sisi lain, masalah baru juga muncul. "Kalau Hugo bukan berasal dari Klan Youlan, untuk apa Cole selalu menemuinya secara diam-diam?""Aku juga penasaran." Suzy mengerutkan alisnya. "Meskipun masih muda dan tampak seperti anak yang
"Itu ...."Saat Suzy hendak menjawab, tiba-tiba terdengar suara pelayan yang membuka pintu ruangan, "Pangeran Nolan, ruangan ini masih ada tamu. Maaf, Anda tidak boleh masuk ....""Mereka sudah makan selama dua jam lebih. Masa belum selesai juga?" ujar Nolan.Begitu mendengar pergerakan di luar, Suzy dan Robert langsung melepaskan genggaman satu sama lain.Di saat bersamaan, Nolan membuka pintu dengan angkuh. Dia tercengang saat melihat kedua orang yang berada di dalam ruangan. "Ternyata kalian?!"Tiba-tiba, Nolan memutar bola matanya dan teringat akan sesuatu. Kemudian, dia tersenyum dan berkata kepada pelayan. "Aku dan Pak Robert berteman. Sudah, kalian pergi saja!"Pelayan menoleh ke arah Robert sambil menatapnya dengan ragu-ragu."Oh, Pangeran Nolan ingin menggunakan ruangan ini? Silakan! Aku juga sudah mau pergi," ujar Robert.Namun, Nolan tidak membiarkan mereka pergi begitu saja. Nolan menghalangi Robert dan Suzy, lalu menatap wanita yang berdiri di belakangnya. "Shaleta, pria i