Suzy menatap Robert yang berdiri di sampingnya. Sorotan mata Robert tampak tidak berdaya, tetapi dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.Suzy berpamitan kepada semua orang, lalu masuk ke dalam mobil.Di tengah perjalanan, Suzy bertanya kepada Robert dengan hati-hati, "Kamu marah karena aku berjanji akan kembali mengikuti kompetisi?"Robert tersadar dari lamunannya, lalu menoleh ke samping. Robert tersenyum melihat ekspresi Suzy yang begitu hati-hati."Tidak." Robert menggelengkan kepala. "Tidak, aku memahami perasaanmu. Lagi pula semua orang mengharapkan kamu kembali. Kalau aku jadi kamu, aku pun akan melakukan hal yang sama.""Lalu kenapa ekspresimu kelihatan marah?" Suzy sedikit lebih lega setelah mendengar jawaban Robert.Robert melayangkan tatapan tak berdaya, lalu menggenggam tangannya. Melihat punggung tangan Suzy yang pucat, Robert menggenggam erat tangannya dan menjawab, "Aku mengkhawatirkan kesehatanmu ...."Suzy tertegun dan menarik tangannya dari cengkeraman Robert. "Aku bai
Robert melirik sekilas wajah Suzy. Hanya dengan satu tatapan, Suzy langsung meyakini tebakannya.Suzy langsung menegakkan tubuh dan berkata dengan serius, "Tidak, tidak boleh! Kamu telah menggunakan darahmu demi menyelamatkan aku, banyak darahmu yang terbuang. Aku baik-baik saja, aku .... Uhm, uhm!"Tanpa menunggunya selesai bicara, Robert langsung mengecup bibir Suzy untuk membungkamnya. Dalam sekejap, aliran darah mengalir memenuhi mulut Suzy.Suzy membelalak, dia sulit memercayainya.Robert ....Sementara Robert menciumnya dengan arogan, matanya yang dalam seperti lautan juga seolah sedang memberikan perintah. Ciuman tersebut berlangsung penuh gairah, sopir yang mengendarai tersipu malu mendengar suara kecupan yang memenuhi mobil. Sopir tersebut tidak berani menoleh, dia hanya bisa menginjak pedal gas dan meningkatkan kecepatan mobil.Akhirnya ciuman yang panjang pun berakhir. Bibir Suzy yang tadinya pucat malah berubah jadi merah merona setelah dikecup Robert.Suzy terengah-engah s
Lance membeli 199 tangkai bunga mawar, Aluna pasti menyukainya.Sambil membawa hadiah yang telah disiapkan, Lance masuk ke dalam taksi dan pergi ke Rumah Sakit Nasional."Tuan Lance?" Orang-orang di Rumah Sakit Nasional terkejut melihat kemunculannya.Semua orang mengetahui bahwa Lance sedang berada di Negara Filic. Kenapa Lance pulang sendirian? Sementara Daniel masih berada di Negara Filic.Melihat penampilan serta bunga mawar yang dibawa, tampaknya hari ini Lance ingin menyatakan cinta atau melamar seorang wanita.Begitu mendengar gosip tersebut, Gilbert keluar dari ruangannya untuk menyaksikan keseruan. "Wah, putranya Daniel datang ke rumah sakitku untuk mencari kekasih?"Gilbert melangkah mendekati Lance sambil mengetesnya. "Bocah, kamu tidak salah tempat? Selain Suzy dan Christina, semua perawat yang bekerja di sini adalah wanita paruh bayah."Lance mengabaikan ejekan Gilbert dan menjawab dengan tulus, "Pak Gilbert, wanita yang ingin aku temui bukan dokter, tapi pasien."Gilbert
Gilbert mengantar Lance hanya demi memuaskan rasa ingin tahunya.Jarak antara asrama dan gedung rumah sakit tidak jauh. Hanya saja, pintu asrama dijaga ketat dan orang asing dilarang masuk.Gilbert menghentikan langkahnya dan berkata, "Ini asrama khusus menampung para mutan. Kondisi mereka lumayan bagus, mereka tidak akan asal menyerang manusia. Sesekali, mereka diizinkan keluar untuk jalan-jalan."Lance mengangguk, lalu berinisiatif bertanya kepada satpam yang berjaga, "Halo, aku ingin menemui wanita yang bernama Aluna.""Aluna?" Satpam mengenalinya. "Tunggu sebentar, tadi dia pergi jalan-jalan.""Baik." Lance mengangguk. Dia memeluk bunga yang dibawa dan menunggu dengan sabar.Gilbert menemani Lance menunggu. Setengah jam telah berlalu, tetapi Aluna belum kembali.Gilbert mengerutkan alis dan bertanya, "Mereka hanya diberikan waktu setengah jam untuk jalan-jalan. Sekarang sudah lewat dari 30 menit.""Hmm ... kondisi Aluna lebih bagus daripada mutan yang lain. Jadi, waktu yang diberik
Lance meminta staf yang bertugas untuk menunjukkan rekaman satu setengah jam yang lalu, tetapi staf tersebut malah menolak.Lance malas bertengkar, dia langsung menelepon Gilber dan menjelaskan situasinya. Kemungkinan Aluna hilang.Gilbert membentak staf yang bertugas, "Kamu tahu betapa berbahaya kalau ada mutan yang hilang? Masih tidak segera mengecek rekaman CCTV-nya?"Staf tersebut terkejut mendengar teriakan Gilbert. Tanpa banyak bicara, dia langsung menunjukkan rekaman CCTV kepada Lance.Gilbert tidak tenang membiarkan Lance memeriksanya sendirian, dia pun datang untuk mengecek situasinya. Gilbert berdiri di belakang dan menunggu hasil penyelidikan, dia tidak mengganggu Lance yang sedang berkonsentrasi.Lance tidak memeriksa semua rekaman CCTV, dia mengecek berdasarkan waktu dan menjadikan asrama sebagai titik utama.Lance memperhatikan wajah setiap mutan yang keluar meninggalkan asrama.Gilbert mengerutkan alis. "Semua mutan di sana sudah berubah wujud. Apalagi rekamannya diambil
Gilbert menggelengkan kepala. "Anak itu .... Mau cari ke mana?"Namun Gilbert tidak perlu cemas, Lance adalah seorang detektif. Selain memecahkan kasus, mencari orang adalah satu satu keahliannya.Penampilan Aluna berubah jadi mutan, berbeda dengan manusia normal. Apalagi Aluna tidak memiliki uang selama dirawat di rumah sakit. Dia tidak akan bisa pergi terlalu jauh.Lance menelusuri jalanan di sepanjang rumah sakit, dia fokus pada gang-gang kecil dan taman yang ada di sekitar. Dia juga menanyakan kepada setiap orang yang ditemuinya di jalan."Wajahnya begini .... Apakah kamu melihatnya?""Tidak."Lance tidak menyerah, dia terus melakukan pencarian. Sesampainya di tepi sungai, Lance ingin menghampiri seorang kakek tua untuk bertanya. Di saat bersamaan, seorang anak laki-laki berlari sambil berteriak, "Haikal, Feni, aku ketemu monster yang ada di kartun."Lance mengikuti sekelompok anak-anak yang hendak pergi berburu monster. Terdapat sebuah jembatan di sisi sungai taman."Monsternya ad
Tubuh Aluna terasa seakan terkena sengatan listrik, dia memberontak dan berusaha melepaskan pelukan Lance.Lance menggenggam erat pergelangan tangan Aluna. "Aluna ...."Hati Lance remuk melihat Aluna yang menundukkan kepala dan berusaha melepaskan diri."Tolong, jangan kabur lagi. Aku salah, maafkan aku. Aku bertemu Dokter Martin di Kota Kapri, dia sudah menceritakan semuanya. Maafkan aku, selama ini aku salah paham." Lance memohon kepadanya.Aluna berhenti memberontak. Dia menggelengkan kepala tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Lance menatap tulus wanita yang berada di hadapannya. "Kamu adalah orang pertama yang menyadari kejahatan Stanson. Selama ini kamu melawannya seorang diri, tapi aku malah mencurigaimu tanpa tahu apa-apa ....""Saat kamu membutuhkanku, seharusnya aku berada di sampingmu untuk melawan Stanson. Tapi aku malah ...," kata Lance sambil terisak-isak.Aluna mengangkat kepalanya dengan ragu-ragu, dia menatap mata Lance dan berkata, "Kamu tidak salah, aku yang tidak mau
Lance memeluk erat Aluna, dia lega telah menemukan wanita yang dicintainya. "Kamu membohongiku karena terpaksa. Walaupun awalnya aku marah, aku membenci diri sendiri setelah mengetahui semuanya. Seharusnya aku lebih peka, harusnya aku menyadari kesulitanmu lebih awal."Perasaan Lance diliputi penyesalan setiap membayangkan Aluna yang harus menghadapi Stanson sendirian dan dihantui ketakutan.Namun Lance segera menahan lonjakan emosinya. "Aluna, Stanson sudah dihancurkan dan anak-anak di panti asuhan akan dipindahkan ke tempat yang lebih baik agar mendapatkan pendidikan yang normal. Aluna, biarkan aku menemani dan menjagamu ....""Tidak!" Aluna menyela ucapan Lance.Lance sama sekali tidak memedulikan penolakan Aluna, dia tahu apa yang dikhawatirkannya."Aku tidak keberatan dengan wajahmu. Kalau kamu mau melakukan operasi plastik, aku akan membantumu untuk mencari dokter yang terbaik." Lance berusaha meyakinkan Aluna.Aluna tersentuh mendengar janji yang diucapkan Lance. Pertahanan Alun