Share

Aku. Merindukanmu

"Hai, beraninya kau membantahku!" teriak Manan lupa kalau di depannya ada Amar.

"Papa, hua-hua huhuhu!" tangis Amar karena ketakutan dengan suara sang Ayah yang keras dan tinggi.

"Ohh, cup-cup papa tidak marah, jangan menangis," ucap Manan sambil mengendong dan menggoyang-goyangkan badan Amar keatas dan ke bawah membuat bocah itu berhenti menangis lalu tertawa.

'Kenapa semua berpihak pada ibunya? Aku tidak bisa marah kalau mereka sudah besar,' gerutu Manan dalam hati.

Manan pun tersenyum masam saat sang putra berhenti menangis. lalu bermain dengannya. Setelah itu Manan membawanya ke suster Rida setelah membujuknya habis-habisan.

Setibanya di depan kamar sang anak ia mengetuk pintu dan keluarlah Suster Rida membuat lelaki itu marah. "Harusnya kamu menjeput Amar di kamarku. Kau kubayar untuk berkerja, bukan main-main!"

"Maaf, Tuan, saya takut menganggu kebersamaan Anda dan Nyonya, ucap suster Rida," ucap Suster Rida sambil menerima Amar dan lalu menggendongnya.

"Sudah tidak usah membant
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status