Share

Merawatnya

Manan menatap Safia yang masih terlihat marah dan memunggunginya sambil memasang muka masam padanya hal itu justru terlihat lucu di hadapannya.

"Kau masih marah padaku?" tanya Manan pada Safia yang membuat wanita itu semakin jengkel.

Safia mengusap air matanya yang meleleh di pipinya.

"Kenapa diam saja dan tidak menjawabku? Apa kau tidak ingin membalasku?" tanyanya sambil duduk di pinggir ranjang.

"Apa aku bisa membalasmu?" tanya Safia.

"Ah betul, kau semakin cerdas saja, kau tak mungkin bisa membalasku," ucapnya sambil terkekeh

"Dia benar-benar menyebalkan," gumam Safia lirih

"Apa kau mengatakan sesuatu? Katakan dengan keras agar aku bisa mendengarnya!" ucap Manan, Safia hanya terdiam.

"Ayolah! Kau punya mulut, 'kan? Apa aku harus membuat berbicara dan membuka mulutmu yang terkunci itu dengan bibirku ini?" tanyanya.

'Safia mengepalkan tangannya. Bisa-bisa ia mengatakan itu setelah ia membuatku seperti ini,' batinnya.

"Sepertinya kau memang sudah tidak punya tenaga untuk melawanku,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status