Share

41 Pernikahan Keduanya

“Tidak, dia anak yang sangat baik.” Roni menggelengkan kepalanya. “Aku harap acara kamu dan Siska berjalan lancar.”

“Terima kasih,” sahut Pasha sambil tersenyum tipis.

Siska mndadak muncul dan menyela percakapan mereka.

“Runa belum mau pulang,” katanya memberi tahu Pasha.

“Mungkin dia masih mau main,” timpal Pasha. “Kita bisa menjemputnya lagi nanti sore.”

Siska menarik napas, kemudian menganggukkan kepala.

“Baiklah,” katanya, kemudian dia menoleh kepada Roni. “Aku titip Runa lagi ya, kabari aku kalau dia sudah mau pulang.”

“Tentu saja,” angguk Roni setuju. “Untuk sementara biarkan dulu dia main di sini sampai puas.”

Setelah berpamitan kepada Aruna, akhirnya Siska pulang ke rumahnya sendiri bersama Pasha.

“Kenapa wajahmu begitu?” komentar Pasha sambil menyetir. “Kelihatannya kamu tidak senang Runa main lebih lama di rumah ayahnya?”

“Bukan begitu,” bantah Siska. “Aku cuma berpikir ... apa Ririn bisa bersikap baik sama Runa.”

Pasha mengangguk paham.

“Kamu bisa tanya sama Runa kalau dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status