Share

Bab 122

"Maaf! Gak akan pernah Mas, aku gak sudi dimadu!" tegas Zara dengan penuh amarah.

Seharusnya Tio bisa memahami peradaan Zara yang tak ingin berbagi suami dengan wanita lain, namun mengapa sekarang malah ia yang memohon mohon dengan wajah memelas seperti itu.

"Zara please, aku mohon agar kamu berubah fikiran lagi!"

"Maafkan aku Bu, yang tidak bisa menjadi menantu terbaikmu."

Bukannya menjawab ucapan sang suami, Zara justru berbicara kepada Ibu mertuanya.

"Tidak Zara, sampai kapanpun kamu akan tetap menjadi menantu Ibu yang terbaik."

Zara benar benar tak bisa mengerti jalan pikiran Tio, mengapa dia mati matian membujuk Zara untuk mau menerima Silvi sebagai adik madunya. Apakah bagi Tio satu wanita saja tidak cukup, sehingga ia memghadirkan wanita lain dalam kehidupan rumah tangga mereka? Bukankah yang ada malah dia mencari penyakit saat semuanya masih baik baik saja.

Zara lebih memilih diam, ia mencoba meredam rasa amarah dan kecewa yang timbul akibat perkataan Tio. Ia menarik napasnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status