Share

Bab 22

Keringat dingin mengalir di pipi Henry. Dia berusaha keras menunduk, tetapi kepanikan ini membuat tubuhnya tak kuasa gemetaran.

Di sisi lain, Qaila gugup hingga kakinya lemas. Dia hampir tidak kuat berdiri lagi dan ingin duduk di lantai.

'Apa mungkin Carlos mengenali Henry? Nggak, nggak mungkin. Ibu sudah membuat penyamaran untuk Henry. Dia nggak akan bisa dikenali semudah itu!' batin Qaila.

Kemudian, dia memberanikan diri untuk berbicara sambil berpura-pura tenang.

"Carlos, aku kira kamu sibuk, makanya nggak mengundangmu. Kenapa kamu datang?"

Carlos menatap Henry dengan sorot matanya yang tajam. Bukannya menjawab, dia malah bertanya balik, "Siapa dia?" Dia tidak pernah melihat orang ini di sisi Qaila sebelumnya. Hanya saja, orang ini malah terlihat sedikit familier baginya, tetapi entah di mana mereka pernah bertemu.

Jantung Qaila hampir copot saking gugupnya. Dia pun menjawab dengan tidak yakin, "Dia ... manajer baruku."

"Oh ya?" sahut Carlos yang sepertinya tidak percaya.

Tatapannya
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status