Share

BAB 113 - BERTEKAD

Pembicaraan tersebut didengar oleh Arzen yang ada di gawang pintu. Remaja itu memilih mematung di sana, mendengar obrolan kedua orang tuanya yang sepertinya sama-sama menahan perasaan.

“Mom!”

Ayesha menoleh. “Ada apa, Zen?” tanyanya dengan senyum canggung.

Arzen mendekat dan bisa melihat jelas bahwa lelaki itu masih terbaring dengan mata sayu, juga wajah yang pucat.

“Bagaimana keadaanmu, Om?” tanyanya sambil duduk di samping sang ibu.

“Sudah lebih baik. Terima kasih kamu sudah datang, Nak.” Alfan melemparkan senyum teduh kepada sang anak. Walaupun panggilan om tentu saja membuatnya terluka.

“Tentu saja. Jika aku tidak datang, mungkin kamu sudah tewas karena kejang,” sahut Arzen dengan tajam, membuat Ayesha segera menoleh dengan tatapan mengancam.

“Jaga bicaramu, Zen. Tidak sopan kamu bicara dengan orang tua seperti itu,” hardik Ayesha penuh peringatan.

Namun justru hal lain dilakukan oleh Alfan, lelaki itu terkekeh pelan sambil berkata, “Dia benar-benar mewarisi dirimu, Aye. Ucapannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
octarini
ceritanya baguusss ... lanjuutt
goodnovel comment avatar
Dan's Galuh Armans
alfan langsung tancap gass abis dikasih lampu hijau ama arzen
goodnovel comment avatar
Leni Lisnawardani Hasyim
lanjut thor...klo bs jgn terlalu byk tokoh yg masuk...cukup mereka bertiga...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status