Share

BAB 114 - MULAI PENDEKATAN

Sejak kedatangannya, Alfan masih setia duduk di teras, ditemani secangkir kopi hitam buatan Ayesha. Sayangnya wanita itu meminta Nena yang mengantarnya, tetapi Alfan tahu bahwa kopi itu adalah buatan mantan sang mantan .

Sudah pukul setengah tujuh pagi, dari dalam rumah sudah terdengar suara teriakan Arzen, pekikan kesal Ayesha dan tawa Nena yang lumayan keras.

Diam-diam Alfan tersenyum, membayangkan keutuhan keluarga dengan suasana hangat, pasti bahagia sekali.

Terdengar suara pintu terbuka dan sosok Arzen muncul. Remaja itu mencium punggung tangan sang ayah sopan dan bergumam, “Gerak cepat juga, ya.” Diakhiri tawa pelan.

“Iya, takut ditikung yang lain. Saingannya banyak,” jawab Alfan sambil mengusap kepala sang anak.

“Di suruh mommy masuk, kasihan katanya. Om pasti belum sarapan.”

“Mommy yang menyuruhmu? Wah, ternyata diam-diam dia masih menaruh perhatian.” Alfan tersenyum manis.

“Itulah yang membuatku heran. Banyak lelaki yang mengejarnya, tapi justru pengecut yang diharapkan.” Arze
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Leni Lisnawardani Hasyim
klo up byk bs baca 30 menit...sy bs kasih gem nya...
goodnovel comment avatar
Leni Lisnawardani Hasyim
ditunggu akhir nya update jg...jgn kelamaan thor up nya...penasaran ni...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status