Aku dan Akira berhenti berjalan bersamaan, he melihat ke arahku dan menggenggam erat tanganku. “Aku cemburu... melihat perempuan yang aku cintai didekati oleh pria lain. Aku tidak sanggup melihatnya. Apa lagi ada pria yang berani mencuri hati kekasihku ini dengan cara menikahinya secara paksa. Aku melihatnya terbang dengan naga besar berwarna hitam bersama pria itu” ucapnya dengan tersenyum dan menatapku. He bermaksud membahas diriku dengan si tampan. Aku pun berguman dalam hati, “Jadi Akira melihat diriku bersama si tampan ya. Dan he cemburu!” sembari tersenyum, lalu aku berucap “Apa kamu masih cemburu?.” “Ya, apakah kamu punya cara agar aku tidak cemburu lagi?” tanyanya. Aku pun melihat ke arah tanganku, menatapnya sesaat dan he segera melepaskan tanganku. Aku mulai berjalan kembali dan Akira menyusul diriku. Kini aku dan Akira berjalan bersamaan. “Akira, apakah kamu masih mengingat pertanyaan yang kamu berikan dulu padaku?” ucapku. Akira pun mulai mengingatnya, “Lalu?” jawabny
“Saat waktunya tiba, perang kedua ini akan lebih sulit. Kamu tahu, mereka sudah memiliki satu naga biru. Masih ada tersisa naga misteri lainnya. Jika kita mengalami kekalahan, maka dunia ini akan segera berakhir. Generasi kita tidak akan bisa hidup. Kita hanya menginginkan perdamaian, dan hidup tenang tapi terusik oleh tingkah manusia yang sok hebat dan sombong serta angkuh itu. Kabar baiknya, kita akan segera memiliki ratu” jelas Akira yang membuat Aresha tersenyum dan kembali seperti semula. Aresha bersikap seperti gadis yang manis dan manja. “Benarkah, ayah? Siapa ratu kita?” tanya Aresha dengan sikap manis dan manja. “Seperti yang kalian tahu, saya membawa gadis yang akan mengubah nasib kerajaan kita berikutnya. An, telah menerima saya menjadi kekasihnya. Kita akan segera punya ratu, dan aku harap saat kalian melaksanakan tugas ini tidak ada yang menyentuh ratuku. Atau aku akan memperlakukan orang itu dengan sangat buruk!” jawab Akira yang merubah dirinya menjadi vampir yang mena
Sementara keempat pangeran, mereka menghabiskan waktu di istana berlatih dan belajar. Tetapi tampak sekali pangeran mahkota, pangeran Kim sedang asik melamun yang menarik perhatian para pelayan. Mereka mengkhawatirkan pangeran mahkota dan takut sesuatu yang buruk telah terjadi padanya. Para pelayan yang melihat tingkah pangeran Kim berubah pun segera melaporkan pada yang mulia ratu Kimimoon. Para pelayan yang menghadap ratu Kimimoon mendapati Ratu Kimimoon sedang bersama yang mulia raja Kayau-Kayau bertepatan saat paman pertama pergi. “Hormat pada yang mulia ratu Kimimoon, kami ingin melaporkan pada yang mulia tentang pangeran mahkota!” ucap seorang pelayan dengan berani. “Ya, ada apa dengan pangeran mahkota?” “Maafkan kami yang mulia, kami melihat pangeran mahkota bertingkah aneh sejak kembali bersama paman pertama. He terlihat murung, dan suka melamun. Kami mengkhawatirkan kondisi pangeran mahkota.” “Apakah he makan dengan baik?” “Tidak, yang mulia. Pangeran mahkota meninggalka
“Ya benar, brother. Aku tidak bohong!” “Kira-kira ibu punya urusan apa ya dengan An? Bukankah ibu tidak pernah dekat dengan An?” tanya Kazexian. “Ya benar, apa mungkin ibu ingin menghukum An!” duga Kazame. “Tapi karena apa? Bukankah An tidak memiliki masalah apapun?” tanya Kazexian. “Hah, aku akan pergi memeriksa apa yang terjadi. Ada yang mau ikut?” tanya pangeran Kim memutuskan. “Ya, ikut!” “Ikut denganmu!” “Aku akan ikut!” Lalu mereka berempat segera pergi untuk mencari tahu apa yang terjadi, namun ketika mereka hendak pergi melihat apa yang terjadi. Mereka bertemu dengan paman pertama. “Keponakanku, kalian mau kemana?” sapa paman pertama. “Paman pertama, kami hendak.....” ucap Kazexian terhenti karena dirinya bingung mau menjawab apa. “Kami berlatih, jadi berpencar!” jawab Kanzuka beralasan. “Oh begitu! Ayah kalian mau bicara dengan kalian berempat, ayo ikut dengan paman sekarang!” ucap paman segera menarik tangan pangeran Kazexian. Dengan wajah kecewa mereka pun mengi
Sontak diriku kaget, apakah aku baru saja salah dengar. Yang mulia Ratu Kimimoon menjodohkanku dengan pangeran Kim. “Yang mulia, pasti aku salah dengarkan? Tidak mungkin yang mulia Ratu Kimimoon menjodohkan gadis biasa dengan pangeran mahkota, pangeran Kim denganku?” ucapku. “Tidak, kamu tidak salah dengar. Aku memang mengatakan menjodohkanmu dengan pangeran Kim. Apakah kamu bersedia?” “A-aku...aku perlu waktu untuk menjawabnya!” “Oh begitu, padahal aku ingin sekali mendengarnya sekarang. Tapi tidak masalah, kamu tampak gugup sekarang. Aku akan menunggu jawaban darimu, aku akan segera mengumumkan bahwa kalian akan segera bertunangan.” Mendengar ucapan yang mulia diriku pun panik, aku tidak mau hubunganku dan pangeran Kim terlalu terbuka. “Yang mulia, aku rasa anda tidak perlu berlebihan. Saya dan pangeran Kim memang berpacaran, tetapi saya tidak mau menikah sekarang. Bisakah yang mulia memahaminya?” “Oh ya tentu saja, melakukan pendekatan ya? Oh tidak masalah, saya harap hubungan
Pangeran Kim segera mengambil kudanya, lalu he kembali padaku. He pun membantuku menaiki kuda, lalu he naik ke kuda. Aku duduk di depan sementara Kim duduk di belakang. Kim mulai mengendalikan kuda ini. Kuda mulai berjalan meninggalkan istana ini. Perlahan-lahan kami mulai memasuki kota flower, aku melihat ada banyak orang disini. Aku sangat malu dilihat oleh semua orang hingga aku memilih memalingkan pandangan ke tubuh pria ini dari pada melihat penduduk kota ini. Aku memeluk Kim dengan erat. Pangeran Kim tersenyum, he merasa An tidak melepaskan pelukan dari tubuhnya. Hingga melewati gerbang kota flower dan meninggalkan kota ini, perjalanan pun mulai memasuki jalan yang banyak ditumbuhi oleh pepohonan. Perjalanan ini sepi, dan hampir tidak ada orang yang melintasi jalan ini. “Hai, rumahmu dimana?” tanya pangeran Kim. “Rumahku ya?” jawabku mendadak teringat kalau diriku merahasiakan tempat tinggalku dan hanya diketahui oleh pangeran Kazexian. Aku pun mulai panik dan mencari alasan
Suasana malam yang hening dibalut dengan bintang dan bulan yang bersinar terang di luar. Aku kedatangan tamu malam ini dan he tampak memperhatikan rumahku. Aku yang melihat tingkahnya mulai sedikit kesal, aku berguman dalam hati, “Hah, apa he pikir ini istana? Disini tidak ada apapun, dan ini memang menyebalkan, sangat berbeda dengan duniaku yang sebenarnya!.” Pangeran Kim pun segera mendekati kasur. Ya kasurku lumayan bagus karena di rancang seperti kasur seorang putri. Kim duduk di kasurku, he pun mulai membaringkan tubuhnya dan merasakan empuknya kasur ini. “Hai, tempat tidurmu nyaman juga. Kamu akan tidur di sampingku kan?” Aku terkejut mendengarnya, aku pun melangkah mundur dan menjauh darinya. Aku tidak mau sesuatu terjadi padaku. Aku pun segera menuju ruang tamu. Aku memilih duduk di kursi daripada memperhatikan pria itu. “Hah, ya ampun! Kenapa aku harus mengizinkan pria ini tinggal di rumahku? Kalau aku mengusirnya dari sini, apa he akan baik-baik saja?” tanyaku pada diri s
Dengan cepat diriku tiba di istana kerajaan vampire bersama Aresha. Aresha pun segera menunjukan dimana Akira berada. Kami segera menuju kamar Akira. Di depan pintu kamar Akira, Aresha segera membuka pintu kamarnya tanpa mengetuknya lebih dulu. Aku dan Aresha mulai memasuki kamar Akira. Seketika itu lah diriku terkejut melihat Akira terbaring di tempat tidurnya. Aku segera mendekati Akira, melihat tubuhnya di perban. “Apa yang terjadi pada Akira, Aresha?” “Akira di serang oleh manusia saat dirinya ingin menemuimu” “Manusia?” “Ya, kamu tahu sekarang klan vampire kembali bermusuhan dengan manusia. Itu bukan kami yang memulai tetapi manusia itu sendiri. Raja Kayau-Kayau menyerang wilayah kami malam tadi. Aku tidak mengerti kenapa. Aku pun telah kehilangan pasukanku. Aku menyadari pasukanku menghilang saat di wilayah manusia beberapa hari yang lalu adalah karena pasukan bayangan hitam. Tetapi malam tadi jelas itu karena pasukan manusia. Raja Kayau-Kayau dan Ratu Kimimoon memiliki pas