Rose memperhatikan pria ini sesaat, pria ini memiliki tato di tubuhnya dan senjata tajam di yang diselipkan di pakaiannya. “Masuklah, letakkan saja diatas meja. Terima kasih banyak!” jawab Rose. Pria ini masuk dan meletakan makanan dan minuman ke atas meja, lalu mendekati Rose “ “Sama-sama nona, apakah nona tinggal disini sendirian?” “Ya, saya sendirian.” “Oh begitu, saya harap nona tidak keberatan soal suara yang berisik di bawah.” “Ya sebenarnya saya keberatan, apakah di bawah itu adalah bar semacam tempat hiburan malam?” “Ya saya pikir begitu, nyonya terpaksa membuka tempat ini demi kehidupannya” “Ya, saya harap she lebih memperhatikan penginapan ini.” “Memang ada apa dengan penginapan ini? Apakah nona merasa terganggu?” “Tidak juga, apakah kamu mau bicara dengan saya? Saya tidak ada teman, dan sister berada di rumah yang berbeda!” “Oh tentu saja, tidak masalah. Saya bisa menemani nona” “Ya, saya merasa senang jika begitu. Tolong letakan senjatamu keluar dari sini, saya
“Ya tentu saja menjemputmu, aku tidak mungkin membiarkanmu seperti ini. Naiklah ke punggungku, agar kita segera menyusul Pangeran Kim yang sedingin es bukan?” Aku tersenyum dan tertawa kecil, aku pun segera naik ke punggung Kazexian. Lalu menggendong belakangku dan berjalan. “Apakah aku berat?” “Tidak, tenang saja aku bisa menggendongmu. Tolong jangan membenci Kim, he tidak seperti itu!” “Ya, aku tidak membencinya jika kamu yang meminta.” “Kamu tahu, aku tidak suka kamu mengikuti perjalanan ini. Bukan karena aku membencimu, tapi perjalanan ini akan sangat berbahaya untuk gadis sepertimu. Karena itu aku tidak suka kedatanganmu.” “Ya maaf, aku tidak tahu perjalanan ini akan seperti ini. Kim tidak memberitahuku soal itu. Kazexian, aku tidak menyangka kamu yang sangat memperhatikanku. Terima kasih banyak sudah memperhatikanku” “Tidak masalah, aku harap kamu merasa nyaman di perjalanan ini. Jika kamu ada masalah katakan saja padaku, mungkin aku bisa membantumu.” “Ya, akan kuingat it
“Mungkin, mungkin saja di desa memiliki perpustakaan!” jawab Kazexian. “Aku ingin tahu buku apa saja yang mereka punya” “Mengapa kamu tidak pergi ke perpustakaan kerajaan?” “Aku tidak mau pergi kesana!” “Kenapa? Apakah ada sesuatu yang membuatmu takut?” “Benar, ada sesuatu yang membuatku takut!” “Apa? Katakan saja padaku, aku akan memukul orang itu karena sudah membuatmu takut!” ucap Kazexian sembari menggerakkan tubuhnya dengan beberapa pukulan dan tendangan. Hingga membuatku tertawa geli, “Hahahaha....duduklah! Aku sudah bisa menduga kamu tidak akan bisa melawannya!” Kazexian kembali duduk di dekatku, tetapi he keras kepala dengan ucapannya. “Tidak, aku pasti bisa melindungimu dari orang itu. Memang siapa orang yang kamu maksud?” Aku tertawa dan tersenyum lalu memberi isyarat dengan menunjuk orang tersebut, menunjuk dengan menyembunyikan sebagian tangan dan hanya Kazexian yang mengerti apa yang kumaksud. Kazexian yang memahami maksudku terdiam, he melihat ke arah Kim dan wa
Perlahan-lahan arunika menampakkan dirinya mengusir kegelapan yang menyelimuti negeri ini. Aku segera terbangun dari mimpi indah dan melihat Kim masih memeluk erat diriku. Aku perlahan-lahan menyingkirkannya dari tubuhku agar aku bisa bergerak. Sedikit demi sedikit tubuhku mulai bisa bergerak dan terbebas dari pelukan nya. Aku pun segera berdiri dan menjauh dari sini. Aku melihat Kazame telah bangun lebih awal. “Pagi, An. Kamu mau kemana? Buru-buru begitu!” sapanya padaku. “Sssttt...! aku pergi sebentar ya, oke? Oke!” jawabku meminta izin sendiri jawab sendiri. Kemudian aku segera pergi meninggalkannya dengan terburu-buru. Aku tidak ingin Kazame dan yang lainnya sampai mengikutiku, ya itu karena aku harus pergi membersihkan tubuh. Aku pergi ke bebatuan yang besar dan tinggi untuk melindungi tubuhku, lalu aku mulai melepaskan pakaian dan membersihkan tubuh. Airnya sangat dingin hingga membuatku menggigil kedinginan. Aku harus segera membersihkan tubuhku dengan cepat, setelah bersih a
Perjalanan kami tiba di sebuah desa, Kedatangan kami disambut hangat oleh penduduk desa, dan sebagian penduduk desa yang membicarakan dua serangan itu secara bersamaan. Keempat pangeran segera mendekati para penduduk dan ingin mendengarkan apa yang terjadi. “Ladangku habis....habislah sudah! Aku gagal panen lagi” ucap seorang pria dengan wajah sedih. “Beruntung kita baik-baik saja, bagaimana jika malam itu kita di serang oleh naga besar itu. Kita bisa mati terbakar.” “Ya, aku masih bersyukur diriku diberi keselamatan. Tapi bagaimana dengan keluargaku, mau makan apa kami sekeluarga?!” “Maaf, bolehkah kami tahu apa yang terjadi disini?” tanya pangeran Kim. “Tuan muda, kami membicarakan naga yang menyerang ladang kami. Selama ini ladang kami terjadi kebakaran secara tiba-tiba, kami para petani sepakat untuk menjaga ladang kami. Malam pertama kami tidak menemukan apapun, dan akhirnya di malam-malam berikutnya, tepatnya malam tadi kami menemukan sesuatu yang tidak kami duga. Naga besa
“Aku membuat popcorn yang enak untuk kalian, tapi soal itu.....( menunjuk ke arah hasil buruan) aku tidak bisa membersihkannya. Aku hanya bisa memasaknya sedikit. Sini berikan padaku, aku dan ibu-ibu yang disini akan memaksanya untuk kalian.” “Benarkah? Terima kasih banyak An!” jawab Kanzuka dengan perasaan senang. Kazame dan Kanzuka memberikan hasil buruan mereka padaku, lalu aku membawanya pada ibu yang pernah mengajakku ke ladangnya. Ibu inilah yang membantuku memasak hasil buruan mereka. Saat diriku membantu ibu membersihkan hasil buruan, aku diam-diam menyematkan diri memperhatikan Kim. He tampak berbincang dengan ketiga brother, yang saat itulah Kim melihat ke arahku. He tersenyum padaku, memberikanku perhatian kecil dengan senyuman meski terhalang oleh jarak dan aku merasa he baru saja memberikan tanda cinta padaku yang membuat hatiku merasa senang. Aku merasa senang pria ini tidak marah padaku. Aku pun kembali membantu membersihkan hasil buruan dan memaksanya bersama-sama. A
Di bawah cahaya bintang dan bulan, pertarungan melawan naga terjadi. Kekuatan ketiga pangeran tidak sebanding dengan kekuatan ketiga naga hingga mereka harus memakai akal daripada kekuatan yang tidak sebanding dengan naga. Sementara itu kegelapan terus bergerak dan membuat Raja Kayau-Kayau harus bertindak. Serangan vampire yang di kendalikan telah memasuki kota flower dan menyerang beberapa penduduk desa. Perajurit pasukan yang ditugaskan untuk memusnahkan pasukan vampire kendali pun di turunkan. Penduduk kota flower dibuat siaga oleh serangan vampire. Saat itulah Ederra memanfaatkan kesempatan ini untuk menghasut penduduk kota dan mengatakan hal buruk mengenai kerajaan Kimimoon. “Saya yakin ini adalah perbuatan raja Kayau-Kayau yang sengaja membiarkan ini terjadi. Bukankah kalian tahu perdamaian antara vampire dan manusia dilakukan secara tertutup. Mungkin saja Raja Kayau-Kayau sebenarnya telah kalah, dan he menyembunyikan semua ini dari kita. He mengorban kita demi kerajaannya, men
Ketiga pangeran yang melawan tiga naga melihat ketiga naga mundur dan menghilang. Ketiga naga tidak lagi menyerang, seketika itulah ketiga pangeran segera mendekati pangeran Kim yang terluka. Pangeran Kim tidak sadarkan diri dan An menghilang entah kemana. Ketiga pangeran pun membawa pangeran Kim ke desa. Kedatangan mereka segera disambut oleh ketua desa. Pangeran Kim pun segera diberikan pertolongan. He dirawat oleh tabib yang ada di desa. Ketua desa yang melihat serangan naga yang tidak terduga ini membuat dirinya teringat di masa kecilnya. Ini bukan kejadian pertama kalinya tetapi serangan yang pernah terjadi di masa lalu. Ketiga pangeran yang terluka juga mengobati diri mereka. Mereka bertiga duduk di balai desa yang dindingnya terbakar namun api sudah dipadamkan. “Kalian baik-baik saja, anak muda?” tanya kepala desa. “Ya, kami baik hanya saja brother Kim....” jawab Kazexian. “Oh maaf, maafkan saja. Saya memang ketua desa yang tidak bisa diandalkan” “Tidak ketua desa, Anda ad