Share

Menyingkap Tabir Penyesalan

Marco terdiam, bibirnya terasa beku hingga tidak dapat mengatakan apapun untuk menjawab pertanyaan pamannya. Terlebih lagi ia tidak ingin dianggap kembali mengkhianati Bramantyo. Pada akhirnya, Marco memutuskan untuk menyimpan sendiri apa yang sempat ia dengar dari pembicaraan singkatnya dengan si Penelpon, dia tak lain adalah Sekar Yulinda.

“Apa ada masalah?” Yos bertanya lagi, “Mukamu kelihatan bingung.” Ia memperhatikan jalanan di depannya.

“Tidak–tadi ada kabar dari kurator agar disampaikan pada Bram,” sangkal Marco, ia sambil membetulkan kacamatanya.

Selama di perjalanan, Marco tidak banyak bicara. Begitu dirinya sampai di rumah, ia kembali merogoh ponselnya di dalam saku celana. Kemudian menghubungi Sekar lagi, sebelumnya ia memastikan bahwa Yos benar-benar telah pergi.

Mimik wajah Marco terlihat serius. Sesekali ia mengangguk, terkadang juga hanya menjawab ‘iya’ atau ‘baik’, tidak banyak kata yang diucapkannya. Kali ini, durasi permbicaraan mereka terbilang agak lama dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status