Share

Terbelenggu Masa Lalu

Selama beberapa hari sejak bertengkar dengan Mirna. Herdian kerap memikirkan Kemala. Sebenarnya sebagian besar tempat di hatinya masih diisi oleh Kemala. Sebab mereka dipertemukan oleh cinta dengan proses yang cukup rumit.

"Pak, 30 menit lagi Bapak ada meeting dengan klien di Black Pepper Coffee." Seorang staf wanita membuyarkan lamunannya.

Rupanya suara wanita itu tak cukup kuat untuk membangunkannya. Air mukanya masih menegang sambil menatap ke arah luar dinding kaca. Hingga wanita yang masih berdiri di samping mejanya itu menambah volume suaranya.

"Pak Herdi!" panggilnya, "Pak!" Ia mendekatkan langkahnya.

"Iii—ya. Ada apa?" Herdian tersadar, air mukanya tampak terkejut.

Wanita muda itu mengulang kembali kalimat pemberitahuan yang tadi sudah ia sampaikan pada atasannya. Setelah mendengar penjelasan staf wanita itu, Herdian beranjak dari tempat duduknya. Ia bergegas untuk pergi menuju ke tempat yang sudah diberitahukan stafnya.

Di tengah perjalanan, terpikirkan sebuah rencana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status