Share

Bab 43

Hari berikutnya, Madeline membeli buah-buahan dan makanan kecil kesukaan kakeknya sebelum pergi ke rumah sakit.

Ia langsung pergi ke kamar kakeknya namun menyadari kalau dia tidak ada di sana.

Madeline pergi ke meja resepsionis untuk bertanya. Saat perawat melihat bahwa dia adalah anggota keluarga Len Samuels, perawat itu menatapnya dengan ekspresi aneh. Nada bicaranya juga tidak ramah. “Jadi, kau adalah cucu Mr. Samuels? Beginikah cara bersikap sebagai cucunya? Dia sudah meninggal tiga tahun yang lalu. Kenapa kau masih di sini? Pergi sana ke rumah pemakaman. Abunya tersimpan di sana.”

Braaak! Buah-buahan di tangan Madeline jatuh ke lantai.

Ia melebarkan mata kosongnya dan terdiam dalam kebingungan. Rasa sakit mulai menembus ke seluruh tubuhnya.

Ia menyangka hatinya telah mati. Ia kira benda itu begitu mati rasa sehingga tidak bisa merasakan rasa sakit apapun lagi. Akan tetapi, rasa sakit yang datang menyumbat saluran nafas ini membuatnya kesulitan untuk bernafas.

Kakeknya telah menin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
George Lee - Nae
jadi sakit jantung baca nya..malah maddie aja yg nasib nya sedih...aduh..
goodnovel comment avatar
Yuniko Yuni
thor... kok semuanya meddi yg salah, gk ada adegan meddi menangnya, kn emosi thor 🤣🤣 tolonglah thor, d bikin meddi menang sitik ja, biar rada enak ni bacanya 🤣🤣
goodnovel comment avatar
Hanun Dali Kosmetik
anaknya madie tuh yg d ambil maredith🙄😡😡
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status