Share

109

109

TANGIS MAS HENDRA

         

          Kupandangi wajah Chris sejenak saat kami tiba di depan pintu ruang rawat inap biasa tempat di mana Mas Hendra berada. Masa kritisnya sudah lewat. Menurut dokter yang merawat, suamiku itu sudah dipindahkan sejak kemarin sore ke ruangan yang kebetulan hanya dihuni oleh dirinya seorang karena masih sepi pasien. Chris lalu balik menatapku. Mengangguk kecil seperti memberikan penguatan atas keraguan yang mendadak muncul.

          “Masuklah duluan,” ucapnya lirih.

          Aku pun dengan setengah enggan menarik handle pintu dan membuka pintu perlahan. Kulihat sesosok pria sedang terbaring di ranjang pertama dekat toilet dan pintu masuk. Pria yang tangan kanannya terpasang borgol itu menoleh ke arahku. Tatapannya sayu. Waja

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status