Share

Mengapa aku selalu tidak beruntung?

Melihat Aksen berjalan dengan wanita lain membuat dada ini terasa sesak. Apalagi wanita di sampingnya begitu menawan dengan kesan old money sekali.

"Nyonya sudah selesai?" tanya Sopir yang tiba-tiba di depanku.

"Sudah."

"Apa ponsel nyonya dimatikan?" tanya sopirnya lagi.

Sejenak aku terdiam, berarti dia pun tahu jika aku mematikan ponsel. Mengapa aku jadi bergidik ngeri, padahal sebelumnya semua terasa biasa-biasa saja.

"Antar aku ke bundaku," ucapku lagi pada sopir.

"Apa tuan sudah tahu?"

"Apa semua harus diketahui oleh tuanmu? Aku ingin menemui orang tuaku, apa itu tidak boleh?" tanyaku dengan ketus.

"Maaf, Nyonya. Bukan ...." Sopirnya terbata-bata menjawabku.

"Antar aku sekarang!"

"Baik akan saya antar," balasnya dengan sangat hati-hati.

Cukup lama aku berpikir, mengapa begitu sulit menemukan pasangan yang tulus. Dulu abang Brayen, sekarang Aksen yang ternyata kurasa sama persis dengan mantan dulu. Begitu sulit menemukan orang yang benar-benar tulus.

Aku bahkan menganggap Aksen m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anisa Ryan
lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status