Share

Menjadi Istri Saleha

Aku memeluk Aksen, rasanya nyaman sekali berada dipelukannya. Dia menenangkanku yang mulai labil ini. Aksen memang lebih dewasa menangani masalah. Padahal usia kami bedanya tidak jauh, tapi caranya mengatasi masalah sangat bijak.

"Tenang sayang, semuanya pasti baik-baik saja," ucap Aksen yang terus membelaiku.

"Apa aku ibu yang tidak baik?"

"Bukan, Sayang. Biarkan Arvian bersama ayahnya. Sejauh kemanapun dia melangkah, dia pasti akan mencari ibunya."

Ucapan Aksen membuatku benar-benar tenang.

"Dia bersama ayahnya, seorang ayah yang sudah berjuang hingga putusan pengadilan berpihak padanya."

"Kenapa abang seyakin itu, sementara aku tidak yakin."

"Karena Brayen ayah yang baik, Sayang. Entah mengapa aku yakin dia mulai menyadari banyak hal."

"Darimana abang tahu?"

"Kalau abang cerita, istriku marah gak?"

"Gak, Bang."

"Beneran, ya?" tanyanya lagi.

"Iya, Bang. Janji." Aksen sepertinya mengetahui sesuatu.

"Ketika kamu di rumah sakit, ayahnya Arvian datang ...." Aksen menjeda ucapannya. Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status